Di masa remaja, anak menemukan hal baru lewat internet, kelompok pergaulan, atau melihat langsung realita di luar rumah.
Maka, anak remaja butuh pendampingan dari orang tua sebagai wadah penyaring informasi yang dengan bebas mereka terima.
Sayangnya, keluarga Dara dan Bima tidak pernah meluangkan waktu untuk sama-sama terbuka terkait kehidupan anaknya di masa remaja.
Pada satu adegan di ruang UKS yang dramatis dan menegangkan, orang tua Dara tidak percaya bahwa anaknya melakukan kesalahan yang cukup besar dan melimpahkan amarah ke Bima.
"Selama ini, mama kira kamu bisa diandalkan," bunyi dialog ibu dari Dara.
Jika berbicara mengenai prestasi dan perilaku baik sebagai seorang siswi, Dara memang bisa diandalkan karena sedari kecil Dara mendapat tuntutan untuk selalu bersinar di sekolah.
Baca Juga: Film Keluarga Cemara: Mimpi dan Harapan Anak Menjadi Kekuatan bagi Orang Tua
Namun soal pergaulan, Dara tidak mampu untuk menceritakan kesehariannya, bahkan hubungan asmaranya dengan Bima kepada orang tuanya.
Dara menutup diri ketika harus membicarakan soal masalah pribadinya karena Dara menganggap orang tuanya hanya ingin mengenal sosok Dara yang cerdas dan fokus dengan mimpinya.
Orang tua Dara juga jarang ada di rumah, Dara selalu pulang dengan kondisi rumah yang kosong.
Dara tidak pernah memiliki wadah untuk diskusi, terutama soal hal-hal penting yang perlu diketahui oleh anak remaja seperti edukasi seksual dan batasan dalam pertemanan.