Asal Mula Genital Piercing, Tren Menindik Area Kelamin pada Laki-Laki dan Perempuan

Sarah D. Ekaputri - Sabtu, 14 Agustus 2021
Ilustrasi  tren genital piercing atau tindik kelamin
Ilustrasi tren genital piercing atau tindik kelamin Serhii Sychov

Nah, barulah semenjak tahun 1970-an, tindik kelamin menjadi suatu bagian dari tren fashion yang populer seiring merebaknya budaya punk.

Kini, penindikan di area genital menjadi budaya mainstream di kalangan anak muda.

Bahkan, menyematkan perhiasan pada tubuh dengan cara melubangi bagian tubuh pribadi ini turut dipopulerkan oleh beberapa public figure dunia.

Diva Hollywood Christina Aguilera dan Lady Gaga merupakan dua contoh pesohor yang ikut meramaikan tren tindik kelamin, seperti dikutip dari Legit.

Baca Juga: Gaya Lady Gaga Padu Padankan Baju Olahraga dan Hak Tinggi Jadi Sorotan

Melansir Dailymail, nama Christina Aguilera sendiri hingga digunakan sebagai sebutan untuk penindikan area genital perempuan, khususnya di area labia majora.

Penindikan di area ini populer sebagai "Christina Piercing" sejak ia mengaku pernah melakukannya pada tahun 1990 silam.

Nah, Kawan Puan, di balik keunikan tersendiri, genital piercing bukannya tanpa risiko sama sekali, lho.

Risiko tindik kelamin akan memengaruhi kesehatan seksual dan reproduksi, baik pada perempuan maupun laki-laki yang melakukannya.

Bagaimanapun, penindikan yang dilakukan secara sembarangan, atau dilakukan oleh pihak yang bukan profesional berisiko tinggi menyebabkan infeksi pada area manapun yang ditindik.

Penggunaan alat-alat yang tidak steril bahkan dapat menyebabkan permasalahan yang lebih serius seperti kusta, tetanus, TBC, hepatitis, HIV, dan penyakit menular seksual lainnya.

(*)

 

Sumber: medicine net,Daily Mail,Legit.ng
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru