Parapuan.co – Mendapatkan perlakukan emotional blackmail tentu bukan hal yang menyenangkan.
Bagaimana tidak, emotional blackmail merupakan salah satu bentuk manipulasi dalam hubungan yang dilakukan dengan cara memberikan ancaman.
Kawan Puan, akan terus mendapatkan ancaman jika tidak mematuhi dan melakukan apa yang pasangan minta.
Saat mendapatkan ancaman dan tekanan secara terus-menerus, tentu Kawan Puan akan meresa stres dan bahkan dapat menganggu kondisi mental.
Untuk itu diperlukan upaya untuk mengakhiri emotional blackmail, seperti yang telah PARAPUAN rangkum dari Healthline.com, begini caranya:
Baca Juga: Mengenal Emotional Blackmail dan Tanda yang Ditunjukkan, Apa Saja?
1. Kenali perilakunya
Sebelum mengatakan jika apa yang pasangan lakukan adalah bentuk dari perilaku emotional blackmail, ada baiknya jika Kawan Puan terlebih dahulu mengenal perilaku mereka.
Jika ha-hal yang dilakukan pasangan dapat menimbulkan frustasi atau ketidaknyamanan, sangat memungkinkan jika mereka sudah melakukan emotional blackmail.
Emotional blackmail melibatkan tekanan, ancaman, hingga upaya untuk mengendalikan dirimu.
Erika Myers, seorang terapis di Bend, Oregon juga mengatakan bahwa perasaan dan ingatan tentang masa lalu bisa menjadi penyebab kondisi ini.
2. Tetap tenang
Pasangan yang memberikan ancaman akan terus membuatmu tertekan dan terancam.
Bahkan tak jarang jika kondisi ini dapat menyulut emosi dalam diri Kawan Puan.
Daripada menyikapi dengan amarah yang dapat merugikan dirimu ada baiknya jika Kawan Puan tetap tenang dalam menyikapi emotional blackmail ini.
Mereka mungkin akan terus menekanmu untuk melakukan apa yang mereka inginkan, untuk itu kamu dapat mengatakan jika tidak bisa memutuskan apa yang saat ini pasangan minta.
Katakan jika kamu akan memikirkan permintaan pasangan untuk beberapa saat.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Ini 6 Tanda Saat Pasangan Melakukan Negging
3. Mulai percakapan
Untuk mengakhiri emotional blackmail, kamu dan pasangan juga bisa untuk memulai percakapan.
Lakukan diskusi secara terbuka dengan pasangan terkait kondisi yang terjadi dalam hubungan.
Hal yang perlu Kawan Puan ingat adalah lakukan pada waktu dan tempat yang tepat.
Jangan sampai percakapan atau diskusi yang dilakukan tidak mendapatkan solusi tetapi malah memicu pertengkaran.
Memulai percakapan merupaka strategi untuk mengakhiri emotional blackmail.
4. Cari pemicu
Selain itu, cara lain untuk menghentikan emotional blackmailing dengan mengidentifikasi pemicunya.
Pamahi apa saja hal-hal yang dapat memicu pasangan memberikan ancaman padamu.
Jika ancaman itu semata-mata sebagai bentuk ketakukan, maka beri pejelasan pada mereka dan buat pasangan yakin.
5. Berkompromi
Tawarkan beberapa kesempatan untuk mendapatkan solusi alternatif.
Mulailah dengan pernyataan yang dapat memvalidasi perasaan mereka.
Melakukan kompromi dengan pasangan merupakan bentuk kepedulian Kawan Puan pada perasaan pasangan.
Ini juga menunjukan bahwa kamu ingin bekerjasama untuk terlepas dari emotional blackmail dan tetap memperhatankan hubungan kalian berdua.
Baca Juga: 5 Tanda Jika Kamu Memiliki Chemistry dengan Seseorang, Apa Saja?
Kawan Puan, itu tadi beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengakhiri emotional blackamail dalam hubungan.
Mulai dari mengenali perlilaku hingga berkompromi.
Untuk itu, segara selamatkan hubunganmu dari emotional blackmail ya!
(*)