2. Ruhana Kuddus
Ruhana Kuddus merupakan jurnalis perempuan pertama sekaligus pendiri surat kabar perempuan pertama di Indonesia, Soenting Melajoe.
Ruhana berjuang melalui tulisan-tulisannya yang terbit di koran perempuan Poetri Hindia.
Sampai akhirnya, pada 1912, ia mendirikan surat kabar perempuan Soenting Melajoe pada 1912.
Baca Juga: Perjalanan Fatmawati Soekarno dalam Kemerdekaan Republik Indonesia
Tulisannya kerap mengkritik budaya patriarki yang saat itu begitu kental di Sumatra Barat, seperti nikah paksa, pendidikan yang hanya untuk laki-laki, poligami, dan masih banyak lagi.
Ia masih memiliki pengaruh kuat di dunia pers selepas meninggalkan Soenting Melajoe.
Ketika pindah ke Medan pada 1920, Ruhana mengelola surat kabar Perempoean Bergerak bersama jurnalis tersohor setempat, Pardede Harahap.
Kemudian, Ruhana memutuskan untuk pindah kembali ke tanah kelahirannya di Sumatra Barat dan mengajar di sekolah Vereeniging Studiefonds Minangkabau (VSM) Fort de Kock (Bukittingi) sambil terus menulis.