3. Rasuna Said
Rasuna Said merupakan pahlawan perempuan Indonesia di ranah politik.
Ia berperan sebagai propagandis yang mengkritik pemerintah kolonial Belanda.
Rasuna lahir di Desa Panyinggahan, Maninjau, Agam, Sumatera Barat pada 14 September 1910.
Baca Juga: Sambut HUT RI, Ini 4 Novel Sastra Indonesia yang Ceritakan Sejarah dan Budaya Bangsa
Ayahnya, Muhammad Said adalah seorang aktivis yang cukup terpandang di masyarakat Minang.
Rasuna menempuh pendidikan di sekolah agama Islam. Ia belajar di pesantren Ar-Rasyidiyah selepas lulus sekolah dasar dan menjadi satu-satunya santri perempuan.
Pada usia 16 tahun, Rasuna Said berkecimpung di ranah poitik dengan menjadi sekretaris organisasi Sarekat Rakyat cabang Sumatera Barat pada tahun 1926.
Dalam aktivitasnya sebagai propagandis, Rasuna kerap berorasi di hadapan publik yang mengkritik pemerintah kolonial Belanda.
Pada tahun 1932 ketika Rapat Umum PERMI di Payakumbuh, aparat datang dan menangkap Rasuna saat ia sedang berpidato.
Kemudian dipenjara selama 14 bulan dengan dakwaan ujaran kebencian.
Sampai Indonesia merdeka, Rusuna Said terus berkecimpung di dunia politik.