1. Enggak Murni
Hal pertama yang harus Kawan Puan tahu ialah, emas dalam bentuk perhiasan itu tidak murni 24 karat. Tidak bisa disamakan dengan logam mulia.
Untuk bisa dibentuk-bentuk cantik menjadi perhiasan, emas tersebut sudah memiliki campuran bahan kimianya, tidak murni.
Sehingga, jika kadarnya enggak 24 karat seperti logam mulia, berarti nilai per gramnya juga menjadi lebih kecil.
Sekalipun jual perhiasan emas lebih mudah, Kawan Puan tidak bisa menghitung harga jual emas itu dengan harga emas logam mulia yang sekarang.
Untuk mengalikan nilai jualnya, harus dipotong lagi sekitar 20 - 30 persen dari harga logam mulia.
Baca Juga: Rekomendasi Produk Perhiasan Emas yang Memiliki Desain Modern
2. Biaya Tambahan
Untuk menjadi perhiasan emas yang kita inginkan, maka emas tersebut akan dikenakan biaya pembuatan. Biaya ini tidak terhitung saat menjualnya.
Selain itu, waktu menjual pun biasanya di toko emas akan bilang ada biaya lebur, karena perhiasan emas bukanlah emas murni.
Alhasil ada biaya lain-lain jadinya. Ada pengurangan harga kalau dibandingkan dengan logam mulia. Sehingga, nilainya jadi lebih rendah kalau dibandingkan dengan logam mulia.
Baca Juga: Waspada Penipuan! Ketahui 5 Cara Membedakan Emas Asli dan Palsu Ini
3. Untuk Jangka Panjang
Dengan pertimbangan dua hal di atas, maka investasi perhiasan emas kurang tepat jika dijadikan sebagai investasi jangka pendek.
"Bisa saja menguntungkan tapi dengan jangka waktu yang cukup lama sampai dia ada kenaikan yang cukup tinggi. Kalau untuk pendek kurang bisa," ujar Tejasari.
Alasannya tentu karena ada selisih harga beli dan jual, ada harga lebur, dan ada alasan lain dari toko emas yang membuat harga perhiasan emas jadi jatuh jika dijual segera.
"Kalau kenaikannya belum tinggi, jadinya belum untung, malah rugi. Kalau masih 5 tahun ya. Mungkin harus di atas 10 tahu kali baru benar-benar ada untung," ujar Tejasari.
Tejasari pun menambahkan, "Harus jangka panjang sehingga ada kenaikan harga yang cukup signifikan baru bisa mendapatkan untung dari perhiasan."