Parapuan.co - Daging sapi dapat diolah menjadi berbagai sajian nikmat yang menggugah selera.
Namun, mengolah daging sapi tidak bisa dilakukan sembarangan.
Pasalnya, tak semua bagian dari daging sapi dapat diolah menjadi bermacam-macam masakan.
Salah-salah mengolah daging sapi malah dapat merusak cita rasa masakan.
Karenanya, sebelum mengolah daging sapi menjadi berbagai masakan nusantara ataupun western, sangat penting mengenali jenis-jenis potongan daging sapi terlebih dahulu.
Dikutip dari lama Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, di Indonesia cara pemotongan daging sapi diadaptasi dari cara pemotongan ala Amerika.
Nah, berikut jenis-jenis potongan daging sapi yang perlu kamu tahu, agar tidak bingung saat membeli daging dan mengolahnya.
Baca Juga: Ini Perbedaan Daging Kambing dan Domba, Mana yang Lebih Bernutrisi?
1. Punuk (Neck)
Potongan daging ini diambil dari bagian leher yang menyambung dengan bagian paha depan sapi.
Daging di area leher ini, biasanya memiliki tekstur dengan serat kasar.
Daging ini pun sangat nikmat jika diolah menjadi membuat se’i sapi, atau olahan daging asap khas Nusa Tenggara Timur.
2. Sandung Lamur (Brisket)
Brisket atau dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai sandung lamur, merupakan potongan daging sapi yang berlemak.
Diambil dari bagian dada bawah sapi, dekat dengan bagian ketiak, daging ini cocok untuk diolah menjadi sajian berkuah seperti rawon, soto, dan sup daging.
3. Sampil (Chuck)
Berbeda dengan punuk, bagian sampil diambil dari leher hingga bahu sapi.
Daging di bagian sampil hanya memiliki sedikit lemak dan lebih banyak diisi oleh otot.
Daging sampil lebih cocok jika diolah menjadi bakso atau semur daging.
4. Paha Depan (Fore Shank)
Potongan paha depan sapi ini umumnya berbentuk segi empat dengan ketebalan 2-3 cm.
Daging yang diambil dari bagian atas paha depan sapi ini biasa digunakan untuk membuat adonan bakso.
5. Iga (Rib)
Potongan iga diambil dari area rusuk atau iga sapi
Potongan ini memiliki kaldu dan aroma yang khas, apa lagi karena bagian ini sering diolah bersama dengan tulangnya.
Iga sapi sering sering digunakan untuk olahan steak, sup iga, iga bakar, atau konro khas Makassar.
6. Short Loin
Bagian ini dikenal juga dengan nama striploin.
Potongan daging menempel dengan bagian iga, bagian has dalam (tenderloin), dan bagian has luar (sirloin).
Potongan ini merupakan bagian sisi berdaging dari T-Bone, atau salah satu potongan steak dengan tulang berbentuk huruf T di bagian tengahnya.
7. Has Dalam (Tenderloin)
Potongan yang diambil dari bagian tulang belakang sapi di antara bahu dan tulang panggulini cukup populer digunakan dalam olahan steak.
Daging has dalam ini menjadi favorit pecinta steak karena teksturnya yang lembut.
Namun, harga daging di bagian has dalam ini pun terbilang mahal dibandingkan bagian lainnya.
8. Has Luar (Sirloin)
Selain tenderloin, bagian daging sapi lainnya yang kerap digunakan dalam olahan steak adalah bagian has luar atau sirloin.
Bagian ini memiliki tekstur yang agak alot karena berasal dari otot sapi yang sering digunakan.
Dibandingkan tenderloin pun, harganya tak terlalu mahal.
Namun, selain diolah sebagai steak, sirloin juga dapat diolah menjadi yakiniku dan shabu-shabu.
9. Has Atas (Top Sirloin)
Selain sirloin, ada pula bagian lainnya dari daging sapi ini yang memiliki tekstur lebih lembut dibanding has luar atau sirloin.
Karenanya, potongan daging ini juga enak diolah sebagai steak yang akan makin nikmat dengan tambahan saus jamur atau lada hitam dan kentang goreng.
10. Samcan (Flank)
Bagian ini sering digunakan untuk diolah menjadi sup dan semur daging.
Samcan diambil dari bagian potongan otot perut, daging ini bisa jadi terasa agak keras karena mengandung banyak otot, tapi sekaligus memiliki kandungan lemak yang cukup banyak.
Baca Juga: Anti Alot! Ini Tips Masak Steak Daging Agar Punya Tekstur Lembut
11. Short Plate
Sama halnya dengan samcan, short plate pun diambil dari bagian otot perut.
Sesuai namanya, daging ini berbentuk panjang dan datar dengan tekstur daging yang agak keras.
Oleh karena itu, bagian daging ini lebih sering diolah menjadi daging giling, kornet, atau beef bacon.
12. Tanjung (Rump Cap)
Potongan daging ini diambil dari bagian punggung belakang, sehingga teksturnya pun lebih lunak.
Potongan ini nikmat jika diolah sebagai sate, abon, bakso, atau oseng daging.
13. Gandik (Round)
Nah, ini dia potongan daging sapi yang cocok digunakan dalam olahan rendang, dendeng, dan juga empal.
Potongan ini berasal dari bagian belakang sapi.
Teksturnya sendiri padat dengan serat memanjang dan hanya memiliki sedikit lemak.
Baca Juga: Punya Banyak Khasiat, Ini Cara Konsumsi Air Kelapa yang Tepat
14. Sengkel (Shank)
Potongan ini diambil dari betis sapi yang dipenuhi oleh otot.
Tak heran jika teksturnya agak alot dan keras, sehingga mengolahnya pun butuh waktu yang tidak sebentar agar menjadi empuk.
Namun, sengkel akan terasa nikmat jika diolah menjadi soto atau bakso urat.
Ternyata, beda potongan, beda pula cara mengolahnya.
Tekstur setiap bagian yang berbeda-beda memang membuat daging sapi menjadi susah-susah gampang untuk diolah.
Namun, jika sudah kenal berbagai jenis potongan sapi dan mengetahui trik-trik pengolahannya, tentunya membuat sajian dengan daging sapi tak lagi begitu sulit.
(*)