Parapuan.co - Kawan Puan harus tahu kalau obesitas atau kelebihan berat badan itu merupakan masalah kompleks yang bisa mengganggu tubuh.
Obesitas juga meningkatkan seseorang untuk mengalami risiko masalah kesehatan, seperti diabetes hingga tekanan darah tinggi.
Bahkan, tak menutup kemungkinan obesitas jadi pemicu seseorang mengalami kanker dengan jenis tertentu.
Tentu tidak ada dari kita yang mau mengalami risiko fatal akibat obesitas ya, Kawan Puan.
Maka dari itu, Kawan Puan perlu mengetahui faktor risiko yang bisa menyebabkan obesitas.
Dilansir dari Mayo Clinic, berikut beberapa faktor risiko yang turut berkontribusi kepada seorang penderita diabetes.
1. Warisan dan Pengaruh keluarga
Gen yang diwarisi dari orang tua mampu memengaruhi jumlah lemak di tubuh yang disimpan dan ke mana lemak didistribusikan.
Genetika juga dapat berperan dalam seberapa efisien tubuh mengubah makanan menjadi energi.
Seperti bagaimana tubuh mengatur nafsu makan dan membakar kalori selama olahraga.
Di sisi lain, bukan hanya gen saja sebab dalam suatu keluarga pasti memiliki kebiasan makan dan aktivitas yang sama.
Baca Juga: 6 Tips Memelihara Kucing untuk Hindari Toksoplasma bagi Ibu Hamil
2. Pilihan Gaya Hidup
Gaya hidup sangat berpengaruh besar pada tubuhmu lho, Kawan Puan.
Misalnya pola makan yang tidak sehat seperti mengonsumsi berbagai santapan dengan kalori tinggi, kurang buah dan sayuran.
Sering mengonsumsi makanan cepat saji dan minuman berkalori tinggi pun berkontribusi dalam penambahan berat badan.
Tak sampai situ saja, penyebab lainnya yakni tidak banyak bergerak untuk melakukan aktivitas fisik atau olahraga.
3. Penyakit dan konsumsi obat-obatan tertentu
Pada beberapa orang, obesitas terjadi karena masalah medis seperti sindrom Prader-Willi dan sindrom Cushing.
Masalah medis seperti radang sendi, juga dapat menyebabkan penurunan aktivitas yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Beberapa obat dapat menyebabkan kenaikan berat badan jika tidak mengimbanginya melalui diet atau aktivitas lho, Kawan Puan.
Obat-obatan ini termasuk beberapa antidepresan, obat anti kejang, obat diabetes, obat antipsikotik, steroid dan beta blocker.
4. Masalah Sosial dan Ekonomi
Ternyata, faktor sosial dan ekonomi juga dikaitkan dengan obesitas. Pasalnya menghindari obesitas sulit dilakukan jika kamu tidak memiliki area yang aman untuk berjalan atau berolahraga.
Demikian pula apabila Kawan Puan tidak diajari cara memasak yang sehat atau mungkin tidak memiliki akses ke makanan yang lebih sehat.
Selain itu orang-orang yang menghabiskan waktu bersamamu juga dapat memengaruhi berat badan, terutama jika memiliki teman atau kerabat yang menderita obesitas.
Baca Juga: Organ Intim Bagian Dalam yang Perlu Dirawat Demi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan
5. Usia
Obesitas dapat terjadi pada semua usia, bahkan pada anak kecil. Namun seiring bertambahnya usia, perubahan hormonal dan gaya hidup yang kurang aktif meningkatkan risiko obesitas.
Di sisi lain, jumlah otot di tubuh cenderung berkurang seiring bertambahnya usia.
Umumnya, massa otot yang lebih rendah menyebabkan penurunan metabolisme.
Perubahan ini juga mengurangi kebutuhan kalori dan dapat mempersulit Kawan Puan untuk menahan kelebihan berat badan.
Apabila kamu tidak secara sadar mengontrol apa yang dimakan dan tak aktif secara fisik, berat badan pun bisa meningkat seiring bertambahnya usia.
(*)
Baca Juga: Ancam Kesehatan Pemulung, Ini Bahaya Jika Membuang Pembalut Sembarangan