Rupanya, dalam upaya mengurangi kecemasan tersebut, kita cenderung menyederhanakan proses dengan memilih hanya sebagian kriteria, misal harga dan kuantitas.
Dengan begitu, pilihan umpan pun anak mengarahkan kita, sambil memberikan dampak pada perasaan bahwa kita sudah membuat pilihan yang menguntungkan.
Selain contoh kopi di atas, contoh decoy effect dalam kehidupan kita ialah ketika dihadapkan dengan opsi bundling harga.
Misalnya, harga satu kerudung hanya Rp100.000, tetapi kalau beli lima buah Kawan Puan bisa dapat dengan harga Rp400.000.
Tampaknya itu tawaran yang menguntungkan, tetapi apakah benar Kawan Puan membutuhkan kerudung itu sampai lima buah?
Baca Juga: Pahami Ini Strategi Marketing 4Ps yang Wajib Kamu Tahu saat Berbisnis
Jika Kawan Puan butuhnya hanya satu, kamu cukup mengeluarkan uang hanya Rp100.000, lho!
Begitu pula dengan kopi, jika hanya bisa meminum kopi porsi ukuran sedang, kamu tidak perlu terpengaruh daripada akhirnya kopi itu tidak kamu habiskan. (*)