Parapuan.co – Kehilangan seseorang yang begitu kita cintai merupakan hal sulit, bahkan sampai kapan pun kepergian orang tua untuk selamanya tidak mudah.
Di masa pandemi Covid-19, kita dihadapkan dengan kenyataan karena kehilangan orang tua.
Banyak dari kita atau kerabat Kawan Puan yang harus berjuang seorang diri di masa pandemi karena kepergian orang tua setelah berjuang melawan Covid-19.
Tidak memandang usia, banyak anak kecil pun harus kehilangan orang tua mereka karena terpapar virus Covid-19.
Menghadapi kepergian orang tua tentu bukan hal yang mudah. Sebab, dibutuhkan penyesuaian yang lama agar seseorang bisa kembali menjalani kehidupan mereka.
Lalu bagaimana cara agar anak dapat menghadapi kepergian orang tuanya akibat Covid-19?
Sebab, kepergian orang tua tentu akan berdampak signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya kondisi, daya pikir seseorang juga bisa berubah karena peristiwa ini.
Duka dan kesedihan mendalam sering menyebabkan tidak konsentrasi dan sulit fokus.
Hal ini sesuai yang PARAPUAN rangkum dari Healthline.com, anak yang kehilangan orang tuanya karena Covid-19 mungkin akan mengalami masalah tidur.
Selain itu, anak juga bisa mengalami penurunan nafsu makan, lebih sensitif, dan kosentrasi yang buruk.
Baca Juga: Yuk, Pahami Cara Membantu Anak yang Baru Kehilangan Orang Tua
Anak mungkin juga akan mengalami kesulitan di dalam sekolah ataupun pekerjaan karena mereka harus mengurus segala hal yang sering dilakukan oleh orang tuanya, seperti tugas rumah tangga.
Kebutuhan untuk menyelesaikan urusan orang tua mungkin membuat anak kewalahan, terutama jika harus dilakukan sendirian.
Meski demikian, kita yang ditinggalkan harus tetap memiliki keseimbangan hidup.
Beberapa gangguan yang dialami sangat memungkinkan untuk membaik jika kita dapat mengatasi perasaan.
Hal ini tentu berlaku bagi anak-anak yang baru saja kehilangan orang tua. Meskipun sangat sulit tetapi memprioritaskan kesehatan agar lekas pulih dari rasa kehilangan perlu dilakukan.
Berikut cara menghadapi duka dan kesedihan pasca kepergian orang tua:
Tidur yang Cukup
Kita perlu mendapatkan tidur yang cukup antara 7 hingga 9 jam. Saat kehilangan orang tua mereka, kehilangan waktu tidur normal sangat mungkin hilang.
Ini akan lebih berat bagi anak-anak yang terbiasa tidur dengan orang tua. Bisa saja tidur menjadi hal yang menyakitkan kerena membawa mereka pada kenangan bersama orang tua.
Oleh karena itu, minta kerabat menemani kita. Jika hal tersebut terjadi pada kerabat, kita bisa berinisiatif menemani mereka.
Baca Juga: Hak Asuh Bersama, Begini Manfaat Co-Parenting bagi Anak dan Orang Tua
Tidak Melewatkan Jam Makan
Saat mengalami duka mendalam, tidak boleh melewatkan jam makan baik itu sarapan, makan siang atau makan malam.
Kita mungkin tidak merasa lapar, tetapi tetap usahakan untuk konsumsi makanan ringan yang bergizi.
Untuk meningkatkan suasana hati, kita bisa konsumsi makanan yang disuka lho, Kawan Puan.
Konsumsi Banyak Air Putih
Saat berduka, kita disarankan untuk tetap mengonsumsi banyak air. Tujuannya, agar tubuh tidak dehidrasi dan memiliki cairan yang cukup.
Tetap Aktif dan Bersemangat
Untuk mengendalikan kesedihan yang dirasakan, kita perlu terus bergerak. Hal ini tentu penting agar badan menjadi lebih segar.
Sebagai kerabat, kita bisa memberikan semangat untuk anak-anak yang baru ditinggalkan.
Meskipun ini sulit, namun perlahan-lahan anak akan kembali pada aktivitas dan kehidupan mereka.
Mulai Melakukan Aktivitas
Bukan hanya orang dewasa saja, anak-anak juga dapat memulai aktivitas mereka seperti melakukan hobi mereka setelah ditinggal orang tuanya.
Biarkan anak-anak melakukan sesuatu yang membuat mereka senang.
Baca Juga: Orang Tua Perlu Tahu! Ini 3 Tips Ampuh Menghadapi Kegalauan Anak
Tidak Mengekspresikan Kesedihan pada Hal Buruk
Kehilang orang tua biasanya akan membuat anak kehilangan keseimbangan hidupnya.
Tak jarang kondisi ini membuat anak melampiaskan perasaannya pada hal negatif seperti alkohol dan obat terlarang.
Untuk itu, diperlukan perhatian dan pengawasan dari keluarga agar kita atau kerabata terutama anak-anak tidak menunjukan tanda-tanda semacam ini.
Berbicara pada Orang Terdekat
Anak-anak juga membutuhkan teman berbicara untuk mereka seperti keluarga terdekat.
Namun, jika anak menunjukan kondisi yang cukup memprihatinkan karena kepergian orang tuanya akibat Covid-19, maka biarkan anak-anak mendapatkan layanan kesehatan baik fisik maupun mentalnya.
Kawan Puan, itu tadi beberapa cara agar anak dapat menghadapi kepergian orang tuanya akibat Covid-19.
Meskipun mengalami duka yang mendalam, kita harus tetap melanjutkan kehidupan mereka.
(*)
Baca Juga: Rekomendasi Proyektor Mini untuk Menonton di Rumah Mulai Rp 300 Ribu