Fakta Piring Pelepah Pinang
Agar Kawan Puan lebih memahami tentang proses pembuatan dan fakta unik tentang piring pelepah pinang ini, simak penjelasannya berikut.
1. Solusi Limbah Pelepah
Untuk membuat piring, pelepah pinang yang baru jatuh sekitar satu-dua hari diambil lalu dicuci dengan sabun pencuci piring untuk bahan makanan.
Kemudian, pelepah pinang tersebut dijemur selama kurang lebih 3 sampai 4 jam dengan mengandalkan sinar matahari.
Setelah pelepah kering, piring dicetak dengan alat mesin molding hot press dengan suhu 120 derajat celcius. Satu menit kemudian, piring sudah siap digunakan.
Dalam proses pembuatannya, perajin tidak menggunakan bahan kimia sama sekali. Piringnya pun lebih kokoh daripada piring kertas karena pelepah pinang memang tebal dan berlapis lilin.
“Piring ini juga tahan lama. Jika sudah dijemur hingga benar-benar kering, ia tidak akan berjamur sama sekali, meski disimpan di dalam lemari tertutup.”
Ayu kemudian menambahkan, piring yang dibuang ini tidak akan merusak lingkungan karena mudah terurai.
“Jika sudah selesai digunakan, piring bisa dibuang seperti membuang daun pisang. Dia akan terurai di alam tanpa merusak lingkungan,” kata Ayu.
2. Bisa Dipakai Ulang
Piring pelepah pinang tidak menggunakan prinsip sekali pakai. Sebab, konsumen bisa menggunakannya berulang hingga maksimal 8 kali.
“Namun, hal ini juga tergantung pada proses pencucian. Kalau piring direndam, kemungkinan besar serat piring akan melunak, karena air masuk ke celah-celah piring, sehingga ia tidak lagi kokoh.”
Baca Juga: Inspirasi Dekorasi Rumah Playful dan Penuh Warna ala Diana Rikasari