5. Solusi Ekonomi dan Lingkungan
Dalam mengerjakan piring pelepah pinang ini, setiap desa memiliki rumah produksi. Lima belas orang dari tiap desa memproduksi piring secara swadaya.
Tugas mereka terbagi-bagi, seperti perusahaan kecil. Ada orang di bagian produksi untuk mencetak pelepah, ada juga yang bertanggung jawab di bagian pemasaran.
“Jika telah mendapatkan penghasilan tambahan dari piring pelepah, para petani bisa tetap menanam pohon pinang dan tetap menjaga kelestarian ekosistem gambut, khususnya di wilayah Hutan Lindung Gambut Sungai Buluh,” kata Asrul Aziz Sigalingging, Koordinator Project KKI Warsi.
Ia melanjutkan dengan membeli piring pelepah pinang, konsumen bisa membantu dari sisi ekonomi dan ekologi.
Selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, konsumen akan berkontribusi secara langsung terhadap penyelamatan lingkungan.
Piring hasil produksi kedua desa itu pun sudah diberi merek sesuai nama KUPS mereka.
Kawan Puan bisa menjangkaunya melalui instagram resminya di Rumah Jambe-e (@rumahjambee) dan Piring Pelepah Pinang (@upih.pinang).
Jika membeli produk mereka, konsumen akan mendapatkan kartu cantik berisi ucapan terima kasih karena secara langsung telah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, sekaligus menyelamatkan ekosistem lahan gambut.
Nah, mengganti styrofoam dengan piring pelepah pinang bisa jadi alternatif yang lebih baik untuk bumi kita Kawan Puan. Mulai sekarang lestarikan bumi dimulai dari diri sendiri. Selamat mencoba!
(*)
Baca Juga: 7 Manfaat Teh Celup Bekas, untuk Usir Hama hingga Penyegar Kulkas