Menilik Alasan di Balik Praktik Sunat Perempuan dan Kaitannya dengan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Sarah D. Ekaputri - Minggu, 29 Agustus 2021
Alasan di balik praktik sunat perempuan.
Alasan di balik praktik sunat perempuan. patchanan promunat

Tindakan pemotongan sebagian kecil dari alat kelamin perempuan ini dilakukan oleh berbagai suku dan kebudayaan di dunia dengan alasan yang berbeda-beda.

Namun, UNFPA memaparkan, ada lima alasan utama yang menyebabkan suatu suku dan budaya tertentu di negara-negara tertentu melakukan praktik sunat pada perempuan.

Alasan pertama menyangkut alasan psikoseksual, di mana sunat perempuan didedikasikan demi mengontrol gairah seksual perempuan, yang dianggap bisa jadi tak terbendung jika bagian dari alat kelamin, terutama klitoris tidak diangkat.

Sunat pun menjadi salah satu cara untuk memastikan keperawanan perempuan yang belum menikah, serta memastikan perempuan akan setia pada suatu hubungan setelah menikah.

Baca Juga: Pernikahan Dini Menjadi Fenomena Baru Akibat Pandemi Covid-19

Alasan kedua terkait pada faktor kebudayaan, di mana sunat perempuan dianggap sebagai warisan budaya dan simbolisasi perempuan yang sudah beranjak dewasa.

Alasan ketiga, yakni berkaitan dengan kebersihan dan estetika.

Di beberapa daerah, alat kelamin bagian luar perempuan sering dianggap kotor dan jelek, sehingga praktik sunat perempuan dibutuhkan untuk menjaga kebersihan dan estetika di bagian intim tersebut.

Alasan keempat berhubungan dengan faktor sosioekonomi.

Ada beberapa kebudayaan yang menganggap sunat perempuan sebagai salah satu syarat pernikahan.

Sumber: CDC,WHO,UNICEF,UNFPA
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Tips Switch Career buat Perempuan: 2 Langkah Memulai Jalur Karier Baru