Parapuan.co - Diizinkannya anak-anak untuk kembali ke sekolah tentu membuat orang tua dan guru harus melakukan persiapan sekolah tatap muka.
Sejak diumumkan bahwa terdapat sejumlah sekolah di beberapa daerah yang diperbolehkan untuk melakukan sekolah tatap muka, baik guru dan orang tua pun sibuk melakukan persiapan sekolah tatap muka.
Sebagai tenaga pendidik, tentu guru harus melakukan beragam persiapan sekolah tatap muka, sebelum para murid kembali hadir di kelas.
Mengingat, durasi waktu pembelajaran yang akan dilakukan di sekolah masih dibatasi.
Sehingga, para pengajar perlu mempersiapkan metode yang efektif untuk sekolah tatap muka terbatas ini.
Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka: Lakukan Hal Ini Agar Anak Tetap Aman
Apa saja yang perlu disiapkan? Berikut hal-hal yang perlu dilakukan guru untuk persiapan sekolah tatap muka, seperti dilansir dari laman Kompas.com.
1. Analisa kompetensi dasar
Sebelum dimulainya sekolah tatap muka, sebaiknya guru melakuakn analisa terlebih dahulu untuk mengetahui kompetensi esensial bagi siswa.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menyederhanakan materi, sehingga waktu yang tersedia dapat digunakan untuk kegiatan lainnya yang bertujuan untuk mengembangkan kecakapan siswa.
2. Mengenali kemampuan siswa
Setelah satu tahun menjalani sekolah dengan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ), mungkin guru kesulitan untuk mengetahui kemampuan sisiwanya.
Nah, untuk itu pada awal pertemuan sekolah tatap muka sekitar 1 hingga 2 minggu disarankan untuk memberikan pengulangan materi dari apa yang telah disampaikan selama belajar dari rumah.
Dengan begitu, dapat membantu guru untuk mengidentifikasi keterampilan baik yang dimiliki atau pun belum dimiliki oleh siswa.
Hasil identifikasi selama 1 hingga 2 minggu tersebut dapat digunakan untuk menjadi bahan pembelajaran.
Selain itu, metode ini dilakukan sebagai upaya meminimalisir learning loss atau penurunan kemampuan belajar siswa ketika belajar dari rumah.
Baca Juga: Ini Keuntungan dan Kerugian Tabungan Pendidikan untuk Sekolah Anak
3. Kolaborasi
Untuk memaksimalkan proses pembelajaran, baik guru dan kepala sekolah harus bekerja sama untuk merancang program pembelajaran dan menentukan pelaksanaan program sekolah.
Jika diskusi terkait rancangan pembelajaran sudah selesai, maka guru dapat merancang pembelajaran untuk satu semester.
Rencana pelajaran dirancang sederhana berisi langkah-langkah penting setiap minggu, dan pada setiap minggunya tertulis dengan jelas kemampuan apa yang harus dicapai dan tema apa yang diangkat.
4. Memaksimalkan pencapaian kompetensi
Di awal pembelajaran, guru terlebih dulu menyampaikan topik yang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.
Sebagai contoh, siswa pada hari ini akan bermain air, maka siswa akan diinstruksikan untuk membaca buku tentang air guna meningkatkan minat mereka.
Kemudian, mereka akan diminta untuk membuat kelompok dan melakukan permainan air.
Permainan ini dapat digunakan untuk pelajaran IPA mengenai konsep tekanan air, atau bahkan matematika mengenai belajar menghitung debit air.
Tips untuk guru dalam melakukan persiapan sekolah tatap muka
Setelah lebih dari satu tahun melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring, tentu akan banyak perbedaan yang dirasakan baik guru dan sisiwa saat akan kembali ke ruangan kelas.
Untuk itu, terdapat tips yang bisa guru lakukan dalam mempersiapkan sekolah tatap muka, dilansir dari laman Anxiety Canada.
1. Dengarkan siswa
Pandemi Covid-19 ini tentu saja memengaruhi kondisi mental siswa dan mungkin mereka mengalami sejumlah emosi yang berhubungan dengan pengumuman kebijakan baru, seperti kecemasan, kekecewaan.
Sebagai pendidik, penting untuk mendengarkan kekhawatiran dan kecemasan siswa, yakni dengan memberikan wujud empati dan rasa pengertian.
Baca Juga: Penting Diketahui Orang Tua, Ini Tips Menyiapkan Anak Ikut Pembelajaran Tatap Muka
2. Bersikap jujur
Di tengah kebijakan pemerintah yang terus berubah-ubah tentu hal ini membuat anak-anak menjadi sulit untuk membentuk kepercayaan dan merasa takut untuk kembali ke sekolah.
Maka, hal yang bisa dilakukan guru adalah bersikap terbuka, jujur, dan melakukan pendekatan dengan siswa secara lembut.
3. Memberi contoh perilaku yang baik
Tindakan ini dapat membuat siswa melihat guru sebagai sosok panutan.
Sehingga, guru perlu memperhatikan bagaimana ia bersikap dan perilaku sehari-hari, karena dapat memengaruhi cara anak menilai kondisi mereka.
4. Memberikan informasi kepada orang tua
Berada di fase transisi kembalinya anak-anak sekolah, tentu orang tua akan merasakan kekhawatiran terkait perkembangan belajar anaknya.
Sebagai guru, penting untuk mengomunikasikan perkembangan siswa kepada orang tuanya, seperti perubahan yang dilakukan di sekolah, harapan untuk keluarga, dan rencana ke depannya.
Baca Juga: Pentingnya Edukasi Prokes Menjelang Sekolah Tatap Muka Pada Orangtua, Guru, dan Siswa
(*)