Parapuan.co - Kebijakan sebagian kantor yang menerapkan sistem kerja work from home (WFH) selama pandemi Covidd-19 sering kali membuat perempuan karier harus cerdas dalam mengatur waktunya.
Pasalnya, saat bekerja dari rumah sebagian perempuan karier tentu dituntut juga untuk tetap melakukan pekerjaan domestik.
Hal tersebut yang sering kali menjadi penyebab perempuan karier merasa kewalahan untuk mengatur waktu kerja dan urusan rumah tangga.
Tak heran jika kini istilah burnout menjadi salah satu hal yang biasa dikeluhkan para pekerja WFH.
Dilansir dari laman Kompas.com, psikolog industri, Inaulia Sekar, M.Psi menjelaskan bahwa permasalahan tersebut dapat diatasi dengan mengatur pembagian waktu.
"Kebanyakan orang menganggap manajemen waktu bukan sesuatu yang penting, padahal itu sesuatu yang penting, lho," ujarnya
Terlebih sistem kerja WFH membuat orang seperti tidak punya waktu untuk diri sendiri, serta tugas dan tanggung jawab yang terlalu banyak.
Baca Juga: Perempuan Karier Ingin Membuat Kartu Kredit? Pertimbangkan Hal Berikut
Ditambah dengan jadwal pertemuan virtual yang tidak ada habisnya tak jarang juga memakan waktu banyak.
Dampaknya, perempuan karier dapat mengalami kelelahan berkepanjangan, bahkan yang lebih parah dapat mengalami depresi, demotivasi, kreativitas menurun, dan sulit mengendalikan emosi.
Lingkaran setan kesibukan
Inaulia menyampaikan terdapat dua hal yang menyebabkan hidup menjadi sangat sibuk, seperti ia kutip dari buku 'Make Time', yakni busy bandwagon dan infinity pool.
"Busy bandwagon, sebuah mindset yang menekankan bahwa kita harus selalu sibuk," ungkapnya.
"Lalu infinity pool yakni distraksi tak berkesudahan yang disebabkan dari kesenangan instan yang tidak habis-habisnya," lanjutnya.
Menurutnya, infinity pool merupakan momen di mana seseorang akan beristirahat dari aktivitas busy bandwagon.
Lebih lanjut lagi, Inaulia mengatakan bahwa kedua hal tersebut merupakan lingkaran setan kesibukan yang sulit untuk dipatahkan.
"Contohnya saat seseorang membuka media sosial untuk rehat sejenak, padahal melakukan hal tersebut tidak membawa rasa rileks, akhirnya merasa buang-buang waktu aja," tuturnya.
Baca Juga: Perempuan Karier dalam Teknologi Digital, Seperti Apa Perannya?
"Akhirnya bekerja lagi untuk membayar waktu yang telah terbuang, sampai capek, lalu buka media sosial lagi untuk refreshing lagi, terus kerja lagi. Itu yang disebut lingkaran setan," lengkapnya.
Tips manajemen waktu
Untuk mengatur waktu agar dapat menyelesaikan pekerjaan lebih efektif terdapat sejumlah tips yang bisa dilakukan.
1. Skala prioritas
Sebelum memulai aktivitas, hal yang perlu kamu lakukan adalah menentukan target harian yang ingin dicapai.
Setelah itu, tentukan skala prioritas dari to-do-list yang sudah dibuat, urutkan dari yang paling penting hingga tidak.
Kemudian, susun jadwal, delegasi, dan hindari kegiatan yang dapat menimbulkan distraksi.
2. Buat time log dan time boxing
Jika sudah terbiasa membuat to-do-list harian, maka selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah mendata aktivitas selama satu minggu dan lihat estimasi waktu untuk menyelesaikan pekerjaan.
Setelah itu, buat evaluasi kualitas manajemen waktu di akhir hari dan untuk time boxing pastikan waktu sudah digunakan dengan efektif, serta tidak ada aktivitas terlewat.
3. Buat ritual pagi
Untuk memulai hari sebelum bekerja, kamu dapat melakukan hal yang dapat menciptakan aura positif, seperti berolahraga, memasak, mendengarkan musik, atau hal lainnya yang kamu sukai.
4. Optimalkan prime time
Pada dasarnya, setiap orang memiliki prime time-nya masing-masing.
Sebagai informasi, prime time di sini berarti waktu di mana tubuh dapat bekerja lebih optimal, baik itu pagi atau malam.
Untuk mengetahuinya, coba untuk mengenali diri sendiri, kapan saat yang tepat kamu dapat bekerja secara efektif dan sesuaikan pula dengan kapasitas tubuh.
5. Membuat jadwal beragam
Melakukan aktivitas yang sama secara terus-menerus di setiap harinya tentu akan membuat kita jenuh.
Untuk mencegahnya, maka kamu bisa membuat jadwal yang beragam dan perhatikan juga waktu untuk beristirahat.
6. Realistis
Mengatur waktu agar dapat bekerja secara efektif bukan berarti membuat kamu menjadi perfeksionis terhadap hal apapun yang dikerjakan.
Karena perlu diingat, ada beberapa hal dalam hidup di luar kontrol kita yang mungkin saja dapat merusak ekspektasi yang kita buat.
Oleh karena itu, penting untuk tetap berpikir realistis dalam mengatur waktu.
Baca Juga: Perempuan Karier Alami Kekerasan Seksual di Kantor? Lakukan Hal Ini
(*)