dr. Wilson menambahkan, kondisi ini terjadi karena otak dan tubuh saling berhubungan erat.
"Otak adalah bagian tubuh yang mengontrol emosi, termasuk stres, khususnya pada bagian batang otak yang berhubungan dengan fungsi tak sadar seperti detak jantung dan pernapasan," tutur Wilson.
Kemudian, hal yang menjadi sumber stres ini mempengaruhi fungsi kardiovaskular, penyakit autoimun, fungsi metabolisme, dan sebagainya.
Sementara kebanyakan orang berpikir stres berada di kepala kita dan otak dianggap sebagai organ lain, padahal semuanya telah terhubung.
"Neurotransmiter yang ditemukan di otak kita juga ditemukan pada usus, karenanya kita cenderung sakit saat mengalami stres, dan jika terus menerus terjadi maka akan timbul konsekuensi fisiologis," imbuhnya.
Baca Juga: Perempuan Karier Alami Kekerasan Seksual di Kantor? Lakukan Hal Ini
(*)