Ia menjelaskan, alasan bercanda dikeluarkan saat seseorang merasa terdesak dan tidak nyaman dengan situasi yang menyudutkannya.
Solusi cepat yang bisa meredakan situasi yaitu dengan menganggap sebuah peristiwa menjadi lelucon atau bahan bercanda semata.
"Sementara pelaku paling gampang berdalihnya itu ya dengan bercanda, padahal dalam psikologi itu tidak ada yang namanya bercanda," ujar Reynitta.
Baca Juga: Ketua KPI Lakukan Perubahan Aturan Pasca Kasus Pelecehan dan Bullying di KPI Pusat
Reynitta memperingatkan, bahwa dalam psikologi manusia itu tidak ada bercanda, semua pebuatan itu dilakukan dengan sengaja dan sadar.
Dalam psikologi manusia, seseorang jika tidak terlalu nyaman untuk menyampaikan sesuatu yang serius seperti meminta maaf, mereka akan berdalih dengan bercanda.
Tujuannya adalah untuk menyepelekan masalah atau tidak menganggap serius masalah yang mereka anggap kecil, padahal bagi orang lain sangat menyakitkan.