Parapuan.co - Apakah Kawan Puan pernah mendengar istilah sexsomnia? Kira-kira, apa itu sexsomnia?
Sexsomnia adalah gangguan yang terjadi saat seseorang melakukan aktivitas seksual tanpa sadar ketika tidur.
Tanda-tanda dari sexsomnia adalah ketika seseorang melakukan aktivitas seks tanpa sadar, dimana hal tersebut ia lakukan selama fase tidurnya.
Itu berarti, selama seseorang tidur dan tidak sadar, ia mengalami gangguan dimana ia melakukan aktivitas seks.
Sebagian besar, gangguan sexsomnia ini terjadi selama fase non-rapid-eye-movement (NREM) atau tahap siklus tidur terdalam tanpa mimpi.
Sebagai informasi, mimpi basah tidak termasuk sebagai jenis sexsomnia karena tidak melibatkan aktivitas fisik selain gairah dan ejakulasi.
Baca Juga: Ini 5 Tips Mengatasi Coronasomnia, Kesulitan Tidur Akibat Stres
Apa itu sexsomnia?
Mengutip Medical News Today, sexsomnia atau seks tidur dianggap sebagai jenis parasomnia, aktivitas, perilaku, atau pengalaman abnormal yang terjadi selama tidur nyenyak.
Sexsomnia secara resmi dilaporkan pada tahun 1986 dan termasuk dalam kondisi yang relatif baru. Pada 2015, ada 94 kasus seks tidur yang telah didokumentasikan di seluruh dunia.
Gejala
Sexsomnia menyebabkan sentuhan tubuh atau gerakan seksual, bahkan menyebabkan seseorang mencari keintiman seksual dengan orang lain tanpa sadar.
Sexsomnia juga dapat terjadi bersamaan dengan aktivitas parasomnia lainnya, seperti berjalan sambil tidur atau berbicara.
Gejala ini bisa diperhatikan oleh pasangan atau orang yang berada di dekatnya saat tidur, termasuk mengetahui tingkat agresi seksual yang meningkat secara tidak normal secara acak di malam hari.
Gejala umum sexsomnia, terdiri dari:
- Membelai atau menggosok
- Mengerang
- Napas berat dan detak jantung meningkat
- Berkeringat
- Masturbasi
- Dorongan panggul
- Memulai foreplay dengan orang lain
- Hubungan seksual
- Orgasme spontan
- Lupa ingatan tentang peristiwa seksual
- Berjalan sambil tidur atau berbicara
Baca Juga: Mengenal Coronasomnia, Gangguan Tidur Akibat Stres selama Pandemi Covid-19
Faktor Risiko
Seperti parasomnia lainnya, sexsomnia disebabkan oleh gangguan saat otak bergerak di antara siklus tidur nyenyak.
Gangguan ini sering disebut dengan Confusion Arousals (CAs).
Meskipun penyebab sexsomnia masih belum diketahui, namun memiliki faktor risiko yang jelas, terutama kondisi medis, kebiasaan gaya hidup, pekerjaan, dan obat-obatan yang mengganggu pola tidur.
Faktor risiko yang berpotensi meningkatkan sexsomnia meliputi:
- Kurang tidur
- Kelelahan ekstrem
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Penggunaan obat-obatan terlarang
- Kecemasan
- Tertekan
- Kondisi tidur yang buruk (terlalu terang, berisik, atau panas)
- Jadwal tidur yang buruk
- Kerja shift, terutama pekerjaan dengan stres tinggi
- Berbagi tempat tidur dengan seseorang, terlepas dari hubungan keduanya
Jadi, itulah definisi, gejala, faktor risiko yang berkaitan dengan sexsomnia atau gangguan tidur dengan melakukan aktivitas sexsual tanpa sadar ya, Kawan Puan.
Baca Juga: 5 Cara Aman Menggunakan Ponsel sebelum Tidur, Bisa Lebih Nyenyak!
(*)