3. Pramenopause
Fase ini tidak melibatkan tanda atau gejala klasik menopause (seperti keringat malam, insomnia, atau telat menstruasi).
Seseorang yang mengalami pramenopause memiliki periode yang mungkin teratur atau bisa juga tidak teratur.
Pada fase ini, perempuan masih dianggap subur atau dalam fase reproduksi.
Selama pramenopause, tidak ada perubahan nyata dalam tubuh, tetapi perubahan hormonal mungkin mulai terjadi.
Seorang perempuan dianggap dalam fase pramenopause setiap saat sebelum dia memasuki masa menopause.
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan dengan Senam Kegel
Menopause Dini
Dalam beberapa kasus, perempuan dapat mengalami menopause lebih awal dari usia 40-an, bahkan mungkin sebelum usia 30-an.
Usia seorang perempuan mulai menstruasi tidak ada hubungannya dengan kapan dia akan memasuki fase perimenopause dari siklus kesuburannya.
Perimenopause dan menopause dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni:
- Merokok
- Genetika (riwayat ibu menopause dini)
- Cacat kromosom
- Penyakit autoimun
- Histerektomi (pengangkatan ovarium)
- Kemoterapi (atau perawatan kanker lainnya)
Nah itu dia perbedaan menopause, perimenopause, dan pramenopause.
Semoga dengan mengetahui perbedaanya ini bisa membantu Kawan Puan menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, ya.
(*)