Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Apa itu Menopause, Perimenopause, dan Pramenopause?

Putri Mayla - Kamis, 16 September 2021
Kesehatan seksual dan reproduksi perempuan: Apa perbedaan menopause, pramenopaus, dan perimenopause?
Kesehatan seksual dan reproduksi perempuan: Apa perbedaan menopause, pramenopaus, dan perimenopause? kaew6566

Parapuan.co - Kesehatan seksual dan reproduksi perempuan penting dijaga oleh semua perempuan.

Tak terkecuali sebagian perempuan berusia 40-an yang dapat mengalami menopause.

Seiring bertambahnya usia, kesuburan perempuan akan mulai menurun secara bertahap.

Kesuburan yang menurun secara bertahap hingga masuk di masa yang tidak lagi subur yang ditandai dengan berhentinya menstruasi secara alami disebut dengan menopause, melansir dari Verywellhealth.

Baca Juga: Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan dengan Konsumsi Makanan Ini

Untuk diketahui, dalam kesehatan seksual dan reproduksi perempuan ada istilah untuk tahapan siklus kesuburan perempuan sebelum menopause, yakni premenopause dan perimenopause.

Nah untuk lebih lengkapnya, berikut perbedaan menopause, premenopause, dan perimenopause.

1. Menopause

Menopause biasanya terjadi antara usia 45 dan 55, tetapi untuk beberapa perempuan, menopause dapat terjadi dini di usia 30-an atau 40-an.

Sebagian perempuan mengalaminya di usia sebelum 60 tahun.

Namun rata-rata usia seorang perempuan mengalami menopause yakni 51 tahun.

Perempuan dianggap menopause ketika 12 bulan berturut-turut tidak mengalami menstruasi.

Dalam keadaan normal, seorang perempuan tidak tiba-tiba mengalami menopause, namun akan terjadi secara bertahap dan melibatkan fase yang berbeda.

Dengan mengetahui perbedaannya, hal ini diharapkan memudahkan kamu menjaga kesehatan organ organ intim perempuan lanjut usia.

2. Perimenopause

Perimenopause biasanya terjadi pada perempuan usia 40-an yang harus diketahui gejalanya untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.

Tanda paling signifikan perempuan berada dalam fase ini yakni dari siklus reproduksinya.

Terdapat gejala pada siklus reproduksinya karena penurunan estrogen dan hormon seks lainnya.

Fase ini biasanya juga disebut dengan transisi menopause.

Baca Juga: Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Tips Merawat Miss V

Adapun tanda-tanda dan gejala umum perimenopause yakni:

  • Menstruasi tidak teratur atau abnormal (mungkin aliran darah lebih berat atau lebih ringan).
  • Peningkatan berat badan
  • Gejala PMS yang memburuk (sebelum menstruasi dimulai)
  • Keringat yang muncul di malam hari
  • Hot flashes (perasaan hangat yang muncul di dada, wajah, serta leher)
  • Kelembutan payudara
  • Penipisan rambut
  • Dorongan seks yang lebih rendah (atau kehilangan dorongan seks)
  • Kekeringan vagina
  • Sakit kepala dan/atau nyeri otot
  • Masalah konsentrasi
  • Masalah memori
  • Perubahan suasana hati
  • Tachycardia (peningkatan denyut jantung)
  • Peningkatan insiden infeksi saluran kemih (karena perubahan hormonal yang menyebabkan penipisan uretra)
  • Masalah kehamilan (pada perempuan yang mencoba memiliki bayi)

Gejala perimenopause sama setelah menopause, tetapi mulai memburuk saat seorang perempuan mendekati menopause.

Perimenopause biasanya terjadi selama rentang waktu delapan sampai 10 tahun, dengan estrogen secara bertahap menurun dari waktu ke waktu.

Setelah seorang perempuan mencapai menopause, dia mungkin memiliki gejala fisik atau emosional (seperti hot flashes dan perubahan suasana hati).

Untuk diketahui, perempuan masih bisa hamil selama perimenopause, tetapi mungkin akan lebih sulit daripada ketika masih muda.

Maka itu, kesehatan organ organ intim perempuan lanjut usia bisa dilakukan dengan mengetahui gejala ini.

3. Pramenopause

Fase ini tidak melibatkan tanda atau gejala klasik menopause (seperti keringat malam, insomnia, atau telat menstruasi).

Seseorang yang mengalami pramenopause memiliki periode yang mungkin teratur atau bisa juga tidak teratur.

Pada fase ini, perempuan masih dianggap subur atau dalam fase reproduksi.

Selama pramenopause, tidak ada perubahan nyata dalam tubuh, tetapi perubahan hormonal mungkin mulai terjadi.

Seorang perempuan dianggap dalam fase pramenopause setiap saat sebelum dia memasuki masa menopause.

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan dengan Senam Kegel

Menopause Dini

Dalam beberapa kasus, perempuan dapat mengalami menopause lebih awal dari usia 40-an, bahkan mungkin sebelum usia 30-an.

Usia seorang perempuan mulai menstruasi tidak ada hubungannya dengan kapan dia akan memasuki fase perimenopause dari siklus kesuburannya.

Perimenopause dan menopause dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni:

  • Merokok
  • Genetika (riwayat ibu menopause dini)
  • Cacat kromosom
  • Penyakit autoimun
  • Histerektomi (pengangkatan ovarium)
  • Kemoterapi (atau perawatan kanker lainnya)

Nah itu dia perbedaan menopause, perimenopause, dan pramenopause.

Semoga dengan mengetahui perbedaanya ini bisa membantu Kawan Puan menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, ya.

(*)

 



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja