3 Tips Perempuan Karier Atasi Kelelahan saat WFH, Salah Satunya Istirahat

Parapuan.co - Menjadi perempuan karier dengan sistem kerja work from home (WFH) bukanlah suatu hal mudah.

Tak jarang bahkan mereka mengeluhkan merasa lebih lelah dibanding bekerja di kantor.

Belum lagi adanya penambahan beban kerja yang bertambah dan urusan rumah yang juga perlu dibereskan, hal ini tentu saja membuat perempuan karier mengalami kelelahan berlebih.

Meski di luar sana banyak artikel yang membahas cara memisahkan urusan pekerjaan dan rumah tangga, sementara untuk kasus ini urusan kantor harus diselesaikan di rumah.

Melansir dari laman HRD America, terdapat satu penelitian yang menemukan bahwa 7 dari 10 pekerja profesional saat ini menderita kelelahan sebagai dampak dari pandemi.

Hal ini seakan menunjukkan kemunduran bagi pekerja yakni kurang efekstifnya pemisahan urusan pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Bahkan di hari-hari awal pandemi, 73% melaporkan merasa lelah karena alasan berikut:

Tidak ada pemisahan antara pekerjaan dan kehidupan (27%)
Beban kerja tidak terkendali (21%)
Masalah keamanan kerja (19%)
Kurangnya dukungan dari manajer (11%)
Kurangnya kontrol atas pekerjaan (11%)

Penelitian lain menemukan bahwa tugas dan beban kerja baru semakin bertambah saat pandemi dan satu dari empat karyawan yang mengambil tanggung jawab tambahan tingkat stresnya meningkat tajam dan merasakan kelelahan.

Terlebih lagi, karena kita semua bekerja dari rumah, sehingga masalah pekerjaan tidak menjadi penyebab utama tingkat stres meningkat tinggi, melainkan juga urusan kehidupan pribadi.

Nah untuk itu berikut PARAPUAN rangkum tips bagi perempuan bekerja dalam mengatasi kelelahan saat WFH.

1. Atur jadwal

Di tengah banyaknya tanggung jawab pekerjaan, penting bagi perempuan karier untuk mengatur jadwal pekerjaan sebaik mungkin.

Karena, saat bekerja dari rumah dan kamu harus menerima jadwal virtual meeting maka kamu dapat mengatur waktunya.

Tak lupa untuk mengatur waktu yang seimbang antara urusan pekerjaan dan urusan kehidupan pribadi, sehingga bagi perempuan bekerja yang memiliki anak dapat tetap memiliki waktu untuk mengasuh anaknya.

2. Luangkan waktu untuk istirahat

Banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan bukan berarti kamu tidak bisa meluangkan waktu untuk istirahat, me time, dan berkumpul bersama keluarga.

Seorang pemimpin, Ang Sze Pheng, direktur SDM untuk APAC di WWT memilih untuk memblokir kalendernya ketika dia ingin istirahat dari pekerjaan.

“Saya akan memblokir kalender saya untuk lari atau bahkan menghabiskan waktu bersama keluarga,” katanya kepada HRD.

Sebagai pimpinan, ia juga membagikan jadwal tersebut ke timnya agar saling mengerti mengenai perlu adanya istirahat.

Dia juga memberi kabar kepada timnya ketika ia pergi berlibur, misalnya liburan keluarga.

Sejatinya, cara tersebut ia lakukan untuk mengingatkan rekan satu timnya agar beristirahat juga dan mereka tidak perlu merasa berkewajiban untuk bekerja selama 365 hari dalam setahun.

3. Hirup udara segar

Usai menyelesaikan pekerjaan, coba untuk pergi ke luar dan hirup udara segar untuk menenangkan pikiran atau sekadar refreshing sederhana di lingkungan rumah.

Menurut Byrne, kamu bisa lakukan dengan jalan kaki setiap hari, setidaknya 10 atau 15 menit setelah selesai bekerja.

Penelitian telah menunjukkan bahwa berjalan kaki singkat dapat membantu seseorang merasa sedikit lebih berenergi dan lebih segar di tempat kerja.

Selain itu, kamu juga bisa melakukan olahraga di dekat rumahnya, atau cukup lakukan setiap akhir pekan.

Kamu juga mencoba luangkan waktu untuk berjalan-jalan dengan anjing, dengan begitu kamu bisa memiliki jadwal harian bersama hewan peliharaan.

“Maksud saya, kita semua memiliki keluarga, jadi kamu juga perlu meninggalkan meja selama beberapa jam, dan itu tidak masalah,” kata Ang.

Jadi, bagi kamu para perempuan karier, meski memiliki tumpukan pekerjaan ditambah urusan pekerjaan rumah tangga, namun bukan berarti kamu tidak boleh istirahat sejenak ya.

(*)