Ini Cara Mengatur Waktu Olahraga usai Donor Darah, Tidak Bisa Langsung

Parapuan.co - Setiap tanggal 17 September diperingati sebagai Hari Palang Merah Nasional, apakah Kawan Puan juga mendonorkan darah hari ini?

Donor darah adalah tindakan mulia untuk membantu orang lain yang membutuhkan dan menyelamatkan nyawa.

Nah, pendonor pun perlu mengambil tindakan pencegahan setelah donor darah untuk membantu tubuh mereka segera pulih.

Salah satunya tidak berolahraga langsung setelah mendonorkan darah. Keputusan terbaik setelah donor darah yaitu beristirahat dan tidak banyak gerak selama sisa hari itu.

Masalahnya, berolahraga pada hari yang sama setelah memberikan darah dapat berbahaya dan menyebabkan pingsan.

Baca Juga: Simak! Begini Metode RICE untuk Pertolongan Pertama Cedera Olahraga

Mengutip Medical News Today, The American Red Cross merekomendasikan menghindari angkat beban atau olahraga berat setidaknya pada sisa hari setelah menyumbangkan darah.

Namun, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seseorang harus menghindari olahraga atau melakukan aktivitas berat untuk 48 jam ke depan setelah donor.

Angkat besi, latihan tubuh, dan latihan yang berhubungan dengan lengan, seperti tenis, dapat memberikan tekanan ekstra pada lokasi jarum, yang dapat meningkatkan risiko pendarahan, memar, dan nyeri pada lengan.

Latihan aerobik dan anaerobik juga dapat meningkatkan kebutuhan oksigen tubuh. Jika kamu baru saja mendonorkan darah, tubuhmu mungkin tidak mampu memenuhi tuntutan tersebut.

Efek samping setelah donor darah

Berikut ini alasan yang bisa mendukung untuk seseorang beristirahat setelah donor darah dan menghindari olahraga untuk sementara waktu.

Setelah donor darah, seseorang mungkin mengalami satu atau lebih efek samping seperti:

1. Kelelahan

Kelelahan dapat terjadi pada siapa saja yang mendonorkan darah, ini terjadi karena reaksi pengurangan kadar sel darah merah dalam tubuh.

Istirahat adalah salah satu faktor terpenting dalam memerangi kelelahan. Mengambil waktu istirahat yang teratur dan lebih lama dapat membantu mengatasi kelelahan.

Tidak apa-apa untuk berhenti sementara waktu, jika kamu segera pulih dengan cepat kamu akan bisa kembali berolahraga seperti sedia kala.

Baca Juga: Olahraga untuk Perempuan Penderita Hipertensi, Salah Satunya Berenang

2. Dehidrasi

Gejala seperti urin berwarna gelap, mulut kering, dan pusing mungkin merupakan tanda dehidrasi.

Sebagai informasi, donor darah mengeluarkan cairan dan mineral dari tubuh dan sangat penting untuk mengembalikan cairan ini.

Bahkan sebelum donor darah, seseorang dianjurkan untuk mengonsumsi air ektra untuk persiapan guna mencegah dehidrasi.

Jika kamu melanjutkan dengan olahraga, kasihan tubuhmu. Cadangan air mungkin berkurang dan tubuh akan berusaha lebih keras agar cairan tidak cepat menghilang.

Jika Kawan Puan selesai mendonorkan darah, lebih baik beristirahat di rumah. Untuk mengembalikan energi dan cairan bagi tubuh, berikut rekomendasi makanannya: 

• Sup atau makanan berkuah kaldu
• Jus
• Minuman elektrolit rendah gula
• Buah-buahan dan sayuran yang kaya air, seperti melon, mentimun, dan sayuran hijau

Penting diingat, hindari mengonsumsi minuman beralkohol dan kafein seperti kopi karena dapat menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan.

Baca Juga: Menurut Dokter, Ini 4 Panduan Olahraga yang Benar di Masa Pandemi

3. Kekurangan zat besi

Donor darah juga menyebabkan hilangnya hemoglobin yang kaya zat besi dalam sel darah. Akibatnya, lebih sedikit oksigen yang sampai ke otot.

Oleh sebab itu, penting untuk mengisi kembali zat besi setelah donor darah.

Makanan yang kaya zat besi termasuk daging tanpa lemak, unggas, makanan laut, kacang polong, kacang-kacangan, sayuran, dan tahu.

Jadi, setelah kamu mendonorkan darah, beri waktu tubuhmu selama dua hari untuk beristirahat.

Alasannya, agar tubuhmu segera pulih sembari mengonsumsi makanan penambah sel darah merah dan berenergi lagi jika kamu ingin berolahraga kembali. (*)