Parapuan.co - Kawan Puan, apakah kamu, orang tua, atau kerabatmu ada yang menderita tekanan darah tinggi?
Jika memang ada, maka salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah tinggi adalah olahraga.
Bagi orang dengan tekanan darah tinggi, olahraga akan memberi lebih banyak energi dan merupakan salah satu cara efektif untuk meredakan stres, sehingga tubuh akan terasa lebih baik.
Baca Juga: Tetap Fit dengan 4 Jenis Olahraga Ini saat Musim Hujan di Rumah Saja
Namun, sebelum memulai untuk olahraga, pastikan konsultasi ke dokter telebih dahulu, apakah tubuh siap untuk beraktivitas fisik atau tidak.
Untuk olahraganya sendiri, tidak perlu ke tempat gym lho, Kawan Puan.
Berdasarkan informasi dari WebMD, Kawan Puan perlu menanyakan pada diri sendiri, mana olahraga yang tedengar lebih menyenangkan dan apakah kamu lebih suka sendiri atau berkelompok.
Adapuan tiga jenis latihan dasar yang bisa dicoba oleh penderita tekanan darah tinggi yakni:
- Kardiovaskular atau aerobik, yakni olahraga yang membantu menurunkan tekanan darah dan membuat jantung menjadi lebih kuat. Contoh latihan kardiovaskular di antaranya jalan kaki, jogging, lompat tali, dan bersepeda.
- Latihan kekuatan otot atau strength training, latihan ini membantu membakar lebih banyak kalori sepanjang hari. Tak hanya itu latihan kekeuatan otot juga baik untuk sendi dan tulang.
- Peregangan, kegiatan sederhana ini akan membantumu bergerak lebih baik dan membantu mencegah cedera pada tubuh.
Berapa lama waktu olahraga yang dibutuhkan penderita tekanan darah tinggi?
Penderita tekanan darah tinggi bisa melakukan aktivitas sedang seperti jalan cepat minimal 30 menit sehari, selama lima hari dalam satu minggu.
Jika Kawan Puan tidak punya banyak waktu, bisa lakukan aktivitas berat seperti jogging.
Lakukan dalam waktu 20 menit per hari, selama 3-4 kali dalam seminggu ya, Kawan Puan.
Sebelum melakukan olahraga, pastikan untuk pemanasan terlebih dahulu sekitar 5-10 menit untuk membantu tubuh bergerak dan mencegag cedera.
Baca Juga: Ini Cara Mengatur Waktu Olahraga usai Donor Darah, Tidak Bisa Langsung
Setelah olahraga jangan sampai lupa lakukan pendinginan, pelan-pelan saja dan lakukan selama beberapa menit.
Apabila Kawan Puan merasa jenuh berolahraga, maka carilah gerakan yang terasa lebih menyenangkan, supaya tubuhmu tetap aktif.
Tak lupa juga untuk menjadwalkan olahraga ke dalam rutinitas harian.
Supaya kian bersemangat dan terus termotivasi cobalah untuk mengajak atau mencari teman, sehingga olahraga menjadi semakin menyenangkan.
Pasalnya, menjadi aktif adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga tekanan darah.
Di mana saat berolahraga, cobalah untuk memperhatikan perasaan pada tubuhmu, jika memang belum terbiasa itu normal saja ya, Kawan Puan.
Jika kamu bernapas lebih kerasa dan muncul keringat, serta jantung berdetak lebih cepat, itu juga merupakan hal yang normal.
Baca Juga: Ingin Buat Gym Sederhana di Rumah? Ini 7 Alat yang Setidaknya Dimiliki
Meski demikian, jika kamu merasa sesak napas, dan jantung berdetak terlalu cepat dan bahkan tidak teratur, istirahatlah, coba dengarkan tubuhmu.
Kamu juga bisa berhenti berolahraga jika merasa nyeri, lemas, pusing, kepala terasa ringan, dan ada tekanan di area leher, lengan, rahang maupun bahu.
Apabila gejala tersebut tidak hilang, segera hubungi dokter dan konsultasikan, mintalah saran agar kamu mendapat perawatan yang sesuai ya, Kawan Puan.
(*)