Berusaha mengontrol segala sesuatunya malah juga bisa menutup opsi dan peluang lain yang terbuka.
Sebidang kebun yang cantik tidak tumbuh karena kebetulan, tetapi bagaimana warna muncul dan semak mengarahkan posisi cabang-cabangnya, tidak dapat dikontrol.
Eksperimen yang baik, seperti aktivitas berkebun yang baik, dipenuhi “kesabaran yang bergairah”.
Dengan seperti ini pula, kita akan bisa memiliki kesadaran untuk “bounce back”, bangkit kembali dari kegagalan dan tidak membiarkan kerikil menghalangi kita untuk berjalan ke masa depan.
Baca Juga: Ada Nevertheless, 4 Drama Korea Ini Angkat Isu Quarter Life Crisis
2. Mendaur ulang kegagalan
Tidak ada seorang pun yang menyukai kegagalan. Namun, kegagalan dapat menjadi pijakan kita untuk melompat ke masa depan.
Banyak orang berpikir bahwa masa depan pasti berasal dari masa depan, sehingga mengabaikan berbagai ide-ide gagal, yang mungkin justru adalah jalan ke masa depan.
Bahan bangunan semen digunakan pada zaman Byzantium, tetapi bahan ini mahal dan kurang praktis sehingga ditinggalkan selama berabad-abad sampai ditemukan kembali melalui sebuah proses manufaktur yang baru pada tahun 1800-an.
Kita cenderung melihat gagasan sebagai sebuah “apa”, tetapi sebenarnya mungkin itu adalah soal “kapan” atau “siapa” atau “bagaimana”.