2. Jangan bersepeda statis jika rentan masalah vagina
Aktivitas fisik pada pada dasarnya baik untuk kesehatan tubuh, termasuk kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.
Namun, jika seorang perempuan memiliki masalah vulvaginal seperti thrush berulang atau sistitis, Henderson merekomendasikan untuk mengurangi kegiatan olahraga seperti sepeda statis.
Menurutnya, terdapat bukti bahwa terdapat tekanan kuat pada area vulva saat melakukan jenis olahraga ini.
Tekanan kuat ini bisa menyebabkan peradangan dan iritasi lokal serta retrograde (ke atas) penyebaran bakteri dari perineum melalui uretra ke kandung kemih, yang berpotensi peningkatan risiko sistitis.
Kondisi ini semakin buruk oleh risiko dehidrasi yang dapat terjadi selama latihan intens.
Karenanya, dalam kasus ini Henderson menyarankan perempuan untuk melakukan alternatif latihan kardiovaskular intens misalnya, treadmill atau cross-trainer.
Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Berkaitan dengan Pola Makan
3. Jangan latihan berlebihan
Bagi Kawan Puan yang terlalu bersemangat melakukan olahraga hingga melakukannya secara berlebihan, tindakan ini tidak disarankan oleh Henderson.
"Perempuan yang berlatih sangat keras bisa rentan terhadap masalah vagina seperti sariawan," kata Henderson.
Menurutnya, kondisi ini bisa menghasilkan lingkungan yang berkeringat di area kewanitaan, sehingga dapat mengganggu kesehatan organ kewanitaan.
4. Jangan mandi berlebihan
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, vagina bisa membersihkan dirinya sendiri.
Sehingga, saat mandi cukup bersihkah vagina secukupnya saja, tidak perlu berlebihan.
"Mencuci berlebihan dan menggunakan produk pembersih yang keras dapat berdampak pada kesehatan vagina," katanya.
Henderson menyarankan, cukup mencucinya dengan air dan memastikan mengeringkan diri setelah berolahraga.