1. Kecemasan
Kafein diketahui dapat meningkatkan kewaspadaan.
Ia bekerja dengan menghalangi efek adenosin, zat kimia otak yang membuat kamu merasa lelah.
Pada saat yang sama, memicu pelepasan adrenalin, hormon "lawan-atau-lari" yang terkait dengan peningkatan energi.
Namun, pada dosis yang lebih tinggi, efek ini dapat menjadi lebih jelas, menyebabkan kecemasan dan kegugupan.
Faktanya, gangguan kecemasan akibat kafein adalah salah satu dari empat sindrom terkait kafein yang tercantum dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association.
Meskipun dosis rendah hingga sedang kafein dapat meningkatkan kewaspadaan, jumlah yang lebih besar dapat
menyebabkan kecemasan atau kegelisahan.
Pantau respons dirimu sendiri untuk menentukan
seberapa banyak kamu dapat mentolerir konsumsi kafein.
Baca Juga: Viral di TikTok Campur Sampo dengan Kopi, Ternyata Ini Manfaatnya untuk Rambut
2. Insomnia
Kemampuan kafein untuk membantu orang tetap terjaga adalah salah satu kualitasnya yang paling berharga.
Di sisi lain, terlalu banyak kafein dapat membuat sulit untuk mendapatkan cukup tidur restoratif.
Studi telah menemukan bahwa asupan kafein yang lebih tinggi tampaknya meningkatkan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk tertidur.
Ini juga dapat menurunkan total waktu tidur, terutama pada orang tua.
Kafein dapat membantu kamu tetap terjaga di siang hari, tetapi dapat berdampak negatif pada kualitas dan kuantitas tidurmu.
Kurangi konsumsi kafein pada sore hari untuk menghindari masalah tidur.
3. Kerusakan Otot
Rhabdomyolysis adalah kondisi yang sangat serius di mana serat otot yang rusak memasuki aliran darah, yang menyebabkan gagal ginjal dan masalah lainnya.
Penyebab umum rhabdomyolysis termasuk trauma, infeksi, penyalahgunaan obat, ketegangan otot dan gigitan ular atau serangga berbisa.
Selain itu, ada beberapa laporan rhabdomyolysis terkait dengan asupan kafein yang berlebihan, meskipun ini relatif jarang.
Orang dapat mengembangkan rhabdomyolysis, atau kerusakan otot yang rusak, setelah mereka mengonsumsi
kafein dalam jumlah besar.
Batasi asupan hingga 250 mg per hari jika kamu tidak
yakin dengan batas toleransimu.
4. Tekanan Darah Tinggi
Secara keseluruhan, kafein tampaknya tidak meningkatkan risiko penyakit jantung atau stroke pada kebanyakan orang.
Namun, telah terbukti meningkatkan tekanan darah dalam beberapa penelitian karena efek stimulasinya pada sistem saraf.