4. Berfokuslah untuk mendengarkan
Percakapan bukanlah debat atau argumen yang harus dimenangkan.
"Banyak pasangan memasuki percakapan seolah-olah mereka adalah debat atau argumen yang harus mereka menangkan," kata Shelley.
Walaupun kamu tidak setuju dengan sudut pandang pasangan, cobalah untuk mendengarkan terlebih dulu.
Dengarkan pendapat pasangan, mengapa ia merasakan hal itu.
Selanjutnya, ia bisa mengikuti mendengarkan pendapatmu.
Saat berdiskusi, jangan jadikan kompetisi untuk melihat siapa yang menang.
Sebaliknya, dengarkan secara aktif dan cobalah untuk memahami sudut pandang mereka.
Baca Juga: 6 Rahasia Rumah Tangga Langgeng setelah Perempuan Menikah, Apa Saja?
5. Jadikan kompromi dan resolusi sebagai tujuan
Komunikasi dengan pasangan merupakan cara untuk mencapai pemahaman.
"Ingat bahwa fokus komunikasi dengan pasangan adalah mencapai pemahaman," jelas Shelley.
Baik saat kamu mengemukakan perasaan terluka atau mengatasi gagasan yang saling bertentangan tentang rencana masa depan.
Kamu dan pasangan harus meninggalkan percakapan dengan perasaan seolah-olah ada semacam resolusi.
Misalnya, resolusi mengenai kompromi dalam pembagian tugas atau membuat keputusan keuangan.
Setelah perempuan menikah, hal ini dapat membawa perasaan kekuatan dan hubungan bersama pasangan.
(*)