Bisa Terjadi di Usia 40an, Begini Cara Mengatasi Midlife Crisis

Saras Bening Sumunarsih - Sabtu, 9 Oktober 2021
Cara mengatasi midlife crisis
Cara mengatasi midlife crisis gahsoon

Parapuan.co – Kawan Puan, midlife crisis menjadi salah satu hal yang seringkali membuat sebagian perempuan merasa khawatir.

Bagi kamu yang masih asing, midlife crisis atau krisis paruh baya adalah kondisi di mana seseorang mulai merasa khawatir akan kehidupannya di masa depan.

Midlife crisis ini umumnya dialami saat seseorang menginjak usia 40 tahun.

Penyebabnya beragam mulai dari perceraian, kehilangan pekerjaan, kehilangan orang yang dicintai, atau relokasi.

Untuk mengatasi situasi semacam ini, diperlukan beberapa upaya yang perlu dilakukan.

Melansir dari Healthline, begini cara mengatasinya:

1. Akui perasaanmu

Kamu mungkin kerap mengabaikan kerasahan atau perasaan frustasi. Bahkan kamu berharap jika perasaan ini dapat segera hilang dari dirimu.

Nyatanya mengesampingkan perasaan ini justru tidak akan membantumu mengatasi midlife crisis.

Sebagai gantinya, perhatikan masalah yang mungkin membuatmu resah dan khawatir. Tidak ada salahnya untuk mengakui hal semacam ini.

Kamu juga dapat membicarakan kondisi ini dengan orang yang kamu percaya.

Jika kamu kurang yakin untuk melakukan hal semacam ini, menulis jurnal juga bisa menjadi pilihan.

Baca Juga: Mengalami Quarter Life Crisis Saat Pandemi? Ini Cara Menghadapinya

2. Mengembangkan diri

Waktu terus berjalan dan tidak akan berhenti.

Seiring berjalannya waktu, usiamu tentu akan terus bertambah. Namun bukan berarti kamu tidak lagi memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri.

Kehidupan masih belum selesai, masih banyak hal yang bisa kamu lakukan.

Banyak orang mengakhiri midlife crisis bukan dengan menyerah pada keterbatasan melainkan dengan menyadari potensi diri yang mungkin bisa dikembangkan.

Bahkan usia tidak dapat dijadikan batasan untuk berpakaian dengan cara yang berbeda, mengubah pola makan, hingga berkencan dengan santai.

Melakukan hal yang membuatmu bahagia dapat membantumu mengembalikan rasa percaya diri.

Bagaimana pun kamu hanya memiliki satu kehidupan dan manfaatkan ini dengan sebaik-baiknya.

3. Perhatikan hubungan

Wajar jika hubungan terutama pernikahan berubah seiring berjalannya waktu.

Hubungan yang dipenuhi konflik membuat seseorang terlihat kehilangan kebahagiaan mereka.

Selain itu perubahan hubungan seperti dengan teman, anak, pasangan, orang tua dapat membuatmu merasa sendirian.

Untuk itu, jika kamu sulit mengidentifikasi kondisi ini, kamu dapat meminta bantuan ahli, seperti psikolog atau terapis keluarga.

Baca Juga: Tonton Film Indonesia tentang Quarter Life Crisis Ini saat Kamu Galau

 

4. Jaga kesehatan mentalmu

Seperti diketahui, banyak tanda yang ditunjukkan saat seseorang mengalami midlife crisis.

Perasaan sedih, mudah marah, tidak memiliki semangat hidup, atau gejala depresi yang dapat dijadikan indikasi midlife crisis.

Agar kondisi tidak semakin memburuk, Kawan Puan perlu menjaga kesehatan mental diri sendiri.

Hubungi psikolog jika keadaan semakin memberuk.

Untuk diketahui, kesehatan mental yang tidak stabil akan memengaruhi banyak hal mulai dari mengganggu rutinitas, memengaruhi hubungan dengan orang sekitar, hingga mempersulit pemenuhan kebutuhan dasar.

Dengan melakukan terapi dapat membantu Kawan Puan untuk mencapai kondisi yang lebih baik.

Kawan Puan itu tadi beberapa upaya untuk mengatasi midlife crisis. Semoga membantu! (*)

Baca Juga: Kekerasan pada Perempuan Sering Terjadi Saat Pacaran, Lapor ke Siapa?



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja