Jika ia memiliki pikiran untuk mengakhiri hidupnya, maka dorong ia untuk mendapatkan perawatan tepat ke tim medis.
Ajak pasangan berdiskusi ringan dan gunakan waktu tersebut untuk bertanya mengenai perasaannya. Namun, tak perlu memaksa pasangan untuk bercerita. Biarkan ia bercerita saat siap ya, Kawan Puan.
Mendengarkan setiap cerita, tidak memotong pembicaraan, tidak menghakimi pasangan mengenai cerita yang diberikan, dan jadi pendengar terbaik adalah hal terpenting untuk pasangan dengan PTSD.
Pahami dampak PTSD pada hubungan kamu dan pasangan, tetapi tidak menyalahkan PTSD sebagai penyebab dari segala masalah yang terjadi dalam hubungan.
Jangan lupa untuk selalu peka terhadap kondisi emosi pasangan dengan memberikan hal yang membuatnya nyaman.
Baca Juga: Red Flag dalam Hubungan Sebelum Perempuan Menikah yang Sering Diabaikan
Sebagai pasangan, minimalkan situasi, kondisi, dan orang-orang tertentu yang dapat memicu gejala PTSD muncul. Bicarakan dengan pasangan kondisi dan situasi yang membuatnya nyaman.
Jika dirasa begitu sulit untuk menjalani hubungan dengan orang yang memiliki PTSD, bukan suatu hal yang salah jika ingin melepaskan pasangan.
Sebab, kamu bukanlah terapis terlatih yang mampu menangani semua masalah yang mungkin ditimbulkan oleh PTSD.
Demikian mendampingi pasangan dengan kondisi PTSD yang perlu diketahui sebelum perempuan menikah bersama pasangannya.
(*)