Parapuan.co - Kawan Puan, bekerja terlalu keras dan berlebihan dapat memicu timbulnya stres dan burnout.
Karenanya, sangat penting bagi karyawan untuk menerapkan work life balance atau keseimbangan antara karier dengan kehidupan pribadi.
Melakukan pekerjaan dengan maksimal dan sebaik mungkin memang penting, tetapi bukan berarti kamu bisa mengorbankan waktu untuk bersenang-senang karena terus bekerja.
Membuat batasan antara keduanya dapat membantu kamu memiliki lebih banyak waktu luang untuk diri sendiri.
Lantas, bagaimana langkah untuk menciptakan dan meraih work life balance?
Baca Juga: Hati-Hati, Pekerjaan Buruk Bisa Berdampak pada Keluarga dan Kualitas Hidup
Melansir Kompas.com, berikut ini tujuh hal yang bisa Kawan Puan lakukan untuk menjaga keseimbangan antara karier dengan kehidupan pribadi.
1. Memberikan batasan
Memberikan batasan, seperti menetapkan waktu kapan kamu harus meninggalkan pekerjaan, merupakan salah satu langkah awal untuk menciptakan work life balance.
Melakukan praktik ini dapat memberikan kamu tenggat waktu kepada diri sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan.
Dengan demikian, kamu dapat menyelesaikan pekerjaan secara lebih cepat dan efisien, sehingga terhindar dari bekerja di luar batas waktu yang ditentukan.
Selain itu, kabarkan juga rekan kerjamu bahwa kamu tidak dapat diganggu di hari libur atau di luar jam kerja.
2. Menyediakan me time
Menyediakan waktu untuk diri sendiri sama pentingnya dengan waktu untuk bekerja dan bersosialisasi, Kawan Puan.
Menghabiskan waktu dengan diri sendiri akan membuat kamu merasa lebih bahagia, jadi pekerjaan pun dapat diselesaikan dengan lebih baik.
Di hari libur, jangan lupa untuk menyediakan waktu me time, bisa dengan cara tidur siang, bermain gim, staycation, dan hal lainnya yang membuatmu bahagia.
3. Menghindari multitasking
Multitasking atau melakukan beberapa pekerjaan dalam satu waktu kerap dianggap lebih efisien.
Padahal, multitasking ternyata bisa membuat kamu menjadi lebih lelah dari biasanya, lho. Hasilnya, kamu menjadi kurang maksimal saat menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Baca Juga: 5 Situs Cari Kerja Freelance untuk Mendapatkan Penghasilan Tambahan
Daripada multitasking, Kawan Puan sebaiknya mengatur strategi untuk menyelesaikan banyak hal secara satu per satu.
4. Membuat acara sosial rutin
Membentuk acara sosial rutin yang diadakan setiap minggunya juga bisa membantu kamu meraih work life balance.
Salah satunya adalah dengan mengadakan pertemuan virtual dengan teman maupun keluarga setiap minggunya.
Dalam acara tersebut, kamu bisa bertukar cerita dengan orang tercinta, Kawan Puan.
5. Melakukan hobi
Melakukan hobi atau kegiatan yang disukai di luar jam kerja bisa membantu menjaga kesehatan mentalmu dan mengurangi stres, lho.
Apalagi jika kamu bergabung dalam komunitas yang memiliki hobi serupa. Pada waktunya, kamu bisa merasakan manfaat dari sini.
Sebagai contoh, kamu bisa mempererat hubungan dengan orang lain atau mungkin meningkatkan karier ke depannya.
6. Mematikan notifikasi ponsel
Terkadang, pekerjaan memang bisa saja tidak bisa selesai tepat waktu dan terpaksa harus diselesaikan di rumah.
Menyelesaikan pekerjaan di waktu libur memang tidak ada salahnya, tetapi sebaiknya jangan terlalu sering.
Sebab, waktu libur merupakan waktu yang harus kamu manfaatkan untuk beristirahat sejenak dari pekerjaan.
Baca Juga: Banyak Dicari, Ini 7 Pekerjaan Freelance dengan Penghasilan Tinggi
Mematikan notifikasi ponsel, tidak memeriksa email, dan tidak menghubungi rekan kerja di hari libur bisa membantumu meraih tujuan work life balance.
7. Bersikap selektif
Cara terakhir untuk menciptakan work life balance adalah dengan bersikap selektif di lingkungan kerja, Kawan Puan.
Jika budaya perusahaan tempatmu bekerja memiliki kebiasaan lembur dan bekerja di akhir pekan, maka kamu akan kesulitan untuk menerapkan work life balance.
Nah, apabila hal tersebut sudah tidak sesuai dengan prinsip kamu, maka kamu bisa mulai mencoba mencari perusahaan yang memberikan karyawannya work life balance.
Kawan Puan, itulah hal-hal yang bisa kamu lakukan untuk meraih work life balance.
Saat bekerja, sebaiknya selalu ingat batasan untuk tetap menjalani kehidupan pribadi juga, ya! (*)