2. Tanyakan pemicunya
Pemicu merupakan peristiwa atau keadaan yang dapat mengganggu keadaan mood pasangan dengan gangguan bipolar.
Kehadiran pemicu ini meningkatkan risiko mereka mengalami episode manik atau depresi.
Pemicu bisa termasuk kerja yang penuh tekanan, tidak cukup tidur, atau tidak minum obat.
Namun, tidak semua orang dengan gangguan bipolar memiliki pemicu. Jika mereka memilikinya, kamu harus mempelajarinya.
Bertanya tentang pemicu pribadi membantu seseorang lebih memahami pasangannya.
3. Komunikasikan dengan baik
Periode tinggi atau rendah mungkin bisa menyebabkan emosional untuk kedua pasangan. Untuk alasan ini, komunikasi terbuka sangat penting.
Pasangan harus menjelaskan cara perilaku seseorang dengan gangguan bipolar memengaruhi perasaan mereka, tanpa menghakimi atau menstigma kondisi tersebut.
Jika kamu punya pasangan dengan gangguan bipolar, kamu bisa mengajaknya untuk ke ahli profesional sebagai bentuk pengobatannya.
Dukungan dari kamu tentunya sangat diperlukan.
Baca Juga: Setelah Wanita Menikah, Ketahui Ini 5 Manfaat Cuddling bagi Kesehatan