"Saya memiliki tanggung jawab di 13 negara yang belum pernah saya tangani sebelumnya, kecuali India. Yang sebelumnya, yaitu HR Global Operations, adalah peran ketika kami sebagai perusahaan memutuskan untuk mengubah teknologi kami, orang-orang kami, proses kerja kami, semuanya dalam satu tujuan, dan berdampak pada 120.000 orang. Kami membangun ekosistem yang sangat besar, yang berperan penting dalam cara kami melakukan HR di Ericsson saat ini," cerita Priyanka.
Sebelumnya, Priyanka sempat menjabat sebagai Vice President dan Head Human Resources di Ericsson Global Services, India pada Juli 2010 hingga April 2014.
"Dan juga, yang saya mulai di Ericsson, tampak seperti tugas yang gila, mulai dari menangani 1.000 hingga 20.000 karyawan. Tampaknya mustahil. Dan ternyata itu bukan hanya tentang jumlah orang, tetapi juga tentang transformasi budaya. Bagaimana kami berporos dari telekomunikasi pelat murni ke ICT dan menjadi penyedia global bagi Ericsson," tambah Priyanka saat diwawancarai oleh PARAPUAN.
Baca juga: Sosok Nicke Widyawati, Dirut Pertamina yang Masuk Daftar Perempuan Paling Berpengaruh
Perjalanan Priyanka menjadi wanita karir ternyata tidaklah mudah.
Meski ia berasal dari kota kecil di India, hal itu tidak membuatnya menyerah dan putus asa.
"Jadi saya berasal dari kota yang sangat kecil di India, tetapi tumbuh besar di ibu kota negara bersama orang tua dan tiga saudara kandung, seperti itulah awal kehidupan saya. Bisa dibilang bahwa seluruh perjalanan saya benar-benar tentang menjadi seseorang yang mampu “challenge the status quo”, seseorang yang menjadi sedikit pembuat onar,"cerita perempuan berambut hitam panjang ini.
Ia mengaku kerap mendapat stigma dan diatur perannya oleh masyarakat soal apa yang harus dirinya lakukan sebagai perempuan.