Parapuan.co - Kawan Puan, apakah kamu menyadari jika ada kaitan antara osteoporosis dan menopause?
Ya, ternyata perempuan yang memasuki masa menopause dapat meningkatkan risiko terkena osteoporosis.
Alasan utama peningkatan risiko ini adalah berkurangnya estrogen, yang dapat menyebabkan keropos tulang.
Untuk diketahui, estrogen juga bekerja untuk melindungi tulang, jika kamu sudah mencapai masa menopause maka kadar estrogen akan turun.
Dalam rangka memperingati Hari Osteoporosis Sedunia 2021, Kawan Puan wajib mengetahui apa itu osteoporosis, menopause, dan kaitan keduanya.
Baca Juga: Hari Osteoporosis Sedunia, Berikut 5 Cara Mencegah Osteoporosis
Osteoporosis
Melansir Verywell Health, osteoporosis adalah kondisi tulang yang menjadi tipis atau lemah dari waktu ke waktu, sehingga dapat membuatnya lebih mudah patah.
Perempuan memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoporosis karena mereka memiliki tulang yang lebih kecil dan lebih tipis dibandingkan laki-laki, itu berarti lebih sedikit massa tulang.
Menopause
Menopause menandai akhir dari siklus menstruasi perempuan, yang ditandai dengan tidak memiliki periode menstruasi selama 12 bulan.
Secara umum, menopause terjadi pada perempuan yang memasuki usia 45 hingga 55 tahun.
Gejala fisiknya seperti hot flashes dan perubahan suasana hati yang dapat mengganggu tidur, memengaruhi kesehatan emosional, dan mudah lelah atau kehilangan energi.
Baca Juga: 5 Gerakan Olahraga yang Tidak Boleh Dilakukan Penderita Osteoporosis
Kaitan Osteoporosis dan Menopause
Kurangnya estrogen, efek alami menopause, secara kausal terkait dengan penurunan kepadatan tulang.
Semakin lama seseorang mengalami kadar estrogen yang rendah, semakin rendah kepadatan tulangnya.
Estrogen juga berkontribusi pada kesehatan tulang, kesehatan jantung, dan proses tubuh penting lainnya.
Perempuan yang berisiko lebih besar terkenan osteoporosis meliputi:
- Menopause dini atau sebelum usia 45 tahun
- Tidak menstruasi lama karena masalah kesehatan atau kepentingan tertentu
- Memiliki periode yang sangat tidak teratur (tanda ovulasi tidak teratur)
Estrogen secara alami melindungi dan mempertahankan kekuatan tulang, kurangnya kontribusi estrogen dapat mengembangkan potensi osteoporosis.
Faktor Risiko Lainnya
Penurunan estrogen bukan satu-satunya jalan untuk meningkatkan risiko osteoporosis, namun ada faktor risiko lainnya yang dapat mengembangkannya, meliputi:
- Riwayat kesehatan keluarga penderita osteoporosis
- Perempuan kurus atau mungil, karena memiliki massa tulang yang lebih sedikit
- Pola makan tidak sehat, terutama kekurangan kalsium dan vitamin D
- Merokok berlebihan
- Minum alkohol berlebihan
Faktor-faktor risiko ini dikombinasikan dengan penurunan estrogen dan pengurangan massa dan kepadatan tulang yang secara alami terjadi seiring bertambahnya usia.
Alhasil, dapat menyebabkan osteoporosis dimulai lebih awal atau berkembang lebih cepat.
Pastikan Kawan Puan menjaga pola hidup yang sehat dan mendapatkan kebutuhan nutrisi yang cukup guna memperkuat kepadatan tulang. Stay healthy!
Baca Juga: Punya Osteoporosis? Ini Gerakan Olahraga yang Bantu Memperkuat Tulang
(*)