2. Tumbuhkan empati ke korban
Ketika kita coba untuk menaruh poisisi di tempat korban, kita akan memahami betapa sulitnya untuk korban bersuara.
Walaupun mencintai idola, kita juga harus merasakan apa yang harus korban hadapi selama ini.
Pasti sulit bagi korban saat melihat sang idola dicintai banyak orang tanpa mereka tahu tindakan apa yang telah diperbuatnya.
"Tapi, tetap harus ingat bahwa dari hari ke hari, ada korban yang berjuang buat melawan traumanya. Udah gitu, selalu ada nama/foto pelaku di mana2 pun," tulis @Nisanurulhs.
Menumbuhkan empati terhadap korban merupakan hal dasar yang harus kita lakukan sebagai manusia dalam kasus kekerasan seksual.
Baca Juga: Terkait Paksaan Aborsi 'Aktor K', Kim Seon Ho Sampaikan Permintaan Maaf
3. Selalu ingat posisi korban yang rentan
Seperti yang sudah disebutkan tadi, idola memiliki penggemar dan pendukung yang banyak dari berbagai penjuru dunia.
Sedangkan korban tidak memiliki posisi yang sama dengan idola, membuatnya lebih lemah dalam mendapatkan suara dukungan.
"Pelaku adalah laki laki, aktor, banyak fans, naik daun, kaya. Sedangkan korban adalah perempuan, yang dalam struktur masyarakat patriarkal itu subordinat dan sering dipinggirkan," tulis @Nisanurulhs.
Banyak hasus yang terjadi adalah suara korban tidak didengarkan atau malah dianggap palsu karena pelaku lebih memiliki dukungan.