Setelah menyelesaikan sekolah menengah di Gymnasium, Bandung pada tahun 1935, Sul langsung melanjutkan ke Sekolah Tinggi Kedokteran.
Kala itu, Jakarta masih bernama Batavia dan Sekolah Tinggi Kedokteran yang dimaksud dahulu bernama Geneeskundige Hoge Scholl.
Tahun 1942, Sul lulus dan langsung bekerja di Centrale Burgelijke Ziekenhuis atau yang kini lebih dikenal dengan nama RS Cipto Mangunkusumo.
Baca Juga: Hari Dokter Nasional, Siapa Sangka 5 Artis Perempuan Ini Ternyata Dokter
Masa Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan
Sulianti pernah berada di tengah-tengah peperangan membantu para pejuang yang terluka.
Tak hanya mengobati, ia bahkan mengelola dapur umum untuk memenuhi kebutuhan gerilyawan yang masuk kota.
Perempuan bergelar Profesor Doktor ini juga sempat membantu mengirimkan obat di beberapa daerah di Indonesia, seperti Yogyakarta, Gresik, dan Demak.
Sesudah kemerdekaan, barulah Sulianti memfokuskan diri pada dunia kedokteran dan bekerja di Kementerian Kesehatan pada 1951-1961.
Kala itu, ia bertanggung jawab sebagai Kepala Bagian Kesejahteraan Ibu dan Anak.