Selanjutnya kekerasan pada perempuan, terutama yang terjadi pada anak ini dapat berdampak pada tumbuh kembangnya.
"Lebih memprihatinkan, jenis kekerasan paling banyak dialami anak-anak adalah kekerasan seksual mencapai 45,4 persen. Ini harus menjadi perhatian bersama, mengingat dampak kekerasan seksual yang dialami anak-anak, akan sangat berdampak pada tumbuh kembang dan kehidupan mereka di saat dewasa," tegas Bintang.
Kekerasan fisik masuk dalam urutan kedua kasus kekerasan pada anak.
Sebanyak 20,4 persen, kemudian kekerasan psikis sebanyak 18,1 persen, penelantaran 5,6 persen dan kekerasan lainnya 8,2 persen, sedangkan eksploitasi dan TPPO masing-masing di bawah 2 persen.
Baca Juga: Kekerasan pada Perempuan Gaslighting di Tempat Kerja, Lakukan Hal Ini
Bintang melanjutkan, saat ini pihaknya tengah menyusun mekanisme pelayanan tingkat nasional yang terpadu dan komprehensif.
Selain itu, pihaknya juga mendorong perluasan pelayanan ke daerah-daerah sebagai upaya penanganan kasus tersebut.
Pihaknya juga telah meluncurkan layanan rujukan akhir berupa Ruang Layanan SAPA 129 melalui Hotline 129.
Ada juga layanan melalui WhatsApp 08111-129-129 yang beroperasional 24 Jam.
Melalui layanan ini korban kekerasan dapat mengadukan masalahnya.
Untuk diketahui, jumlah pengaduan anak periode Maret 2021 hingga September 2021 melalui layanan SAPA 129 sebanyak 14.459 aduan.
Korban kekerasan seksual juga dapat mengadu melalui layanan ini.