Hindari Racun, Ini Cara Mengganti Kandungan Skincare yang Berbahaya

Citra Narada Putri - Kamis, 28 Oktober 2021
Jaga kulit dari bahan beracun dengan mengganti kandungan skincare dari bahan berbahaya.
Jaga kulit dari bahan beracun dengan mengganti kandungan skincare dari bahan berbahaya. comzeal/iStockphoto

Parapuan.co - Penting untuk dipahami Kawan Puan bahwa apa yang kita pakai di wajah atau tubuh, akan diserap melalui kulit dan memasuki aliran darah.

Maka dari itu, penting bagi kita lebih waspada dengan apa yang kita pakai di wajah dan tubuh, demi menghindari bahan yang beracun.

Pasalnya memang tak semua produk perawatan wajah dan tubuh memiliki kandungan yang aman dan baik.

Bahkan ironisnya, menurut studi yang dilakukan oleh Environmental Working Group (EWG) yang berkolaborasi dengan Commonweal, diketahui bahwa ketika bayi lahir, mereka telah terpapar sekitar 200 bahan kimia.

Sedangkan menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan bahwa rata-rata orang di Amerika Serikat memiliki setidaknya 212 bahan kimia dalam darah dan urin mereka.

Baca Juga: Waspada, Ini Bahaya Pakai Makeup yang Sudah Kedaluwarsa

 

Inilah mengapa penting memahami cara membaca label produk untuk menghindari bahan perawatan kulit yang beracun.

Selain itu, kita juga bisa mengganti bahan-bahan berbahaya tersebut dengan kandungan alternatif yang lebih sehat dan aman. 

Melansir dari Blue Haven Holistic, berikut cara mengganti kandungan-kandungan berbahaya dalam produk perawatan tubuh dan kulit kita:

1. Paraben

Paraben banyak digunakan dalam perawatan kulit dan kosmetik sebagai pengawet murah untuk membantu menghasilkan umur simpan yang stabil dan panjang.

Namun kandungan ini dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan termasuk meningkatkan kadar estrogen, kemungkinan kanker dan reaksi alergi.

Kamu bisa mengganti paraben dengan beberapa alternatif yang lebih sehat, yaitu:

Benzyl Alcohol (dan) Dehydroacetic Acid, Salicylic Acid, Sorbic Acid, Potassium Sorbet, Sodium Benzoate, Benzyl Alcohol (dan) Dehydroacetic Acid, Naticide, Phytocide Aspen Bark, Phytocide Elderberry, NataPres, Leucidal Liquid dan Amticide Coconut.

2. Wewangian Sintetis

Wewangian sintetis umum digunakan dalam produk perawatan kulit.

Namun memang, kandungan ini dapat berkontribusi pada reaksi alergi dan penyakit pernapasan bagi beberapa orang dengan kulit yang sensitif.

Untuk Kawan Puan yang cenderung lebih sensitif pada kandungan wewangian sintetis, bisa mencari produk yang mengandung minyak esensial dan ekstrak tumbuhan atau buah serta tidak mencantumkan 'wewangian' pada label bahannya.

Baca Juga: Aman untuk Kulit Sensitif, Rekomendasi Facial Wash Bebas Fragrance

3. Phthalates

Kandungan ini yang ditambahkan ke pelembab, hairspray, lipstik, cat kuku dan parfum untuk melarutkan dan menyatukan bahan serta melembutkan kulit.

Pada beberapa kasus, kandungan ini menyebabkan masalah reproduksi, asma, hingga kanker.

Phthalates bisa sulit untuk diidentifikasi pada label produk, tetapi cari bahan-bahan dengan nama-nama berikut ini. 

- DBP (dibutyl phthalate)
- DINP (diisononyl phthalate)
- DEP (diethyl phthalate)
- DEHP (di-2-ethylhexyl phthalate)
- DMP (dimethyl phthalate)
- BBP (benzyl butyl phthalate)
- DNOP (di-n-octyl phthalate)
- DIDP (diisodecyl phthalate)

Salah satu cara mengganti kandungan bahan ini adalah dengan membeli produk yang dikemas dalam gelas yang dapat didaur ulang, alih-alih plastik dan tidak memiliki bentuk phthalate apa pun yang tercantum pada label bahan.

4. Sodium Lauryl Sulfate / Sodium Laureth Sulfate

Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dan Sodium Laureth Sulfate (SLES) paling sering ditemukan dalam produk pasta gigi, obat kumur, sabun, sabun mandi, dan sampo.

Kandungan ini berfungsi sebagai surfaktan dan pengemulsi yang bertanggung jawab menciptakan busa tebal dan mengurangi tegangan permukaan antara minyak dan air (menjaga bahan agar tidak terpisah).

Walaupun banyak dari kita merasa puas menggunakan produk-produk pembersih dengan busa yang banyak, namun lama kelamaan bahan kimia ini dapat menumpuk di dalam tubuh dan dapat menyebabkan iritasi pernapasan, katarak, hingga psoriasis.

Kawan Puan bisa mencari alternatif bahan yang lebih sehat dengan menggantinya ke produk berbasis sabun castile dan produk yang mengandung coco glucoside, decyl glucoside dan Sodium lauryl glucose carboxylate.

Baca Juga: Tak Sebabkan Kering, Ini 5 Manfaat Sampo Sulfate Free untuk Rambut

5. Propylene Glycol

Propylene Glycol adalah bahan yang sangat mengganggu karena tidak hanya digunakan sebagai pelembab untuk kulit, tetapi juga digunakan dalam antibeku, minyak rem, dan cat.

Kegunaan lain adalah untuk mencegah produk meleleh dalam panas tinggi.

Efek penggunaan jangka panjang produk dengan kandungan ini antara lain kemungkinan kelainan pada hati, otak, dan ginjal.

Maka dari itu penting untuk segera mencari alternatif bahan yang lebih sehat.

Yaitu propanediol sebagai pelembab dan emolien alami yang berkelanjutan serta terbarukan.

Bahan ini adalah bahan yang telah disetujui EcoCert yang ditemukan dalam formulasi perawatan kulit organik yang memiliki sedikit potensi iritasi kulit.

Selain itu bisa juga memilih gliserin nabati sebagai alternatif lain yang berasal dari minyak kedelai, kelapa atau sawit.

Itu dia beberapa cara mengganti kandungan berbahaya pada produk perawatan wajah dan kosmetik agar tidak menimbulkan masalah kesehatan yang lebih parah.(*)



REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru