Inspirasi di balik Kata Puan
Sebagai seorang penulis, Stefany tentunya membutuhkan inspirasi agar pemikirannya bisa lahir sebagai sebuah karya.
Sederhana saja, alumnus Universitas Bina Nusantara ini mengaku bahwa inspirasi datang dari sekitar dan apa yang sedang ia rasakan saat itu.
Yang terpenting menurutnya, adalah bagaimana karya yang ditulisnya bisa mengandung emosi yang kemudian dapat dirasakan oleh pembaca.
Hal itulah yang lalu menjadi sumber energi untuk terus menulis dan berkarya.
Lebih lanjut, Stefany Chandra juga menceritakan mengapa ia memilih untuk menamakan medium berekspresinya itu dengan Kata Puan.
Baca Juga: Profil Ainun Habibie, Dokter di Balik Lahirnya Fatwa Halal Donor Mata
“Menggunakan aspek keperempuanan untuk menulis, menggunakan aspek keperempuanan untuk bercerita, sebenarnya, itu yang menjadi landasan Kata Puan. Karena meski aku bilang aku bukan feminis, aku tuh perempuan. Jadi, tanpa sadar diberi nama Kata Puan karena penulisnya, aku, adalah perempuan yang lebih banyak menggunakan rasa,” kata Stefany.
Pemilihan Instagram sebagai platform untuk menulis pun dipilih lantaran media sosial yang satu ini merupakan salah satu yang paling sering digunakan olehnya.
Karya lainnya dari Stefany Chandra
Jika Kata Puan bermula dari cerita pendek, kini platform tersebut sudah berkembang menjadi karya-karya lainnya.