Indonesia Jadi Presidensi G20 2022, Jokowi Dorong Peran Perempuan dalam UMKM

Alessandra Langit - Senin, 1 November 2021
Indonesia jadi Presidensi KTT G20 2022, Jokowi dukung UMKM dan pemberdayaan perempuan.
Indonesia jadi Presidensi KTT G20 2022, Jokowi dukung UMKM dan pemberdayaan perempuan. Instagram @jokowi

Parapuan.co - Kawan Puan, Indonesia meneruskan estafet untuk Presidensi G20 dari Italia untuk tahun 2022.

Presiden Indonesia Joko Widodo sendiri hadir pada pertemuan KTT G20 Roma yang berlangsung di La Nuvola, Roma, Italia.

Penyerahan Presidensi tersebut dilaksanakan pada sesi penutupan yang berlangsung pada hari Minggu (31/10/2021).

Perdana Menteri Italia Mario Draghi menyerahkan palu kepada Presiden Joko Widodo sebagai simbol penyerahan keketuaan G20 kepada Indonesia.

Presiden Joko Widodo kemudian mengetukkan palu tersebut sebagai simbol penerimaan. 

Sebelum malam penutupan, Joko Widodo juga berkesempatan untuk menyampaikan pidato pada side event KTT G20 Roma yang membahas soal UMKM dan bisnis milik perempuan.

Pada sebuah unggahan di akun Instagram resminya, Presiden Joko Widodo menyampaikan rangkuman singkat terkait isi pidatonya.

Baca Juga: Dari STEM hingga Kesenjangan Upah, Ini Prioritas Kemenpppa di G20 Women’s Empowerment

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Joko Widodo (@jokowi)

"Saya menyampaikan pidato pada side event KTT G20 di La Nuvola, Roma, yang membahas soal UMKM dan bisnis milik perempuan," tulis Joko Widodo.

Diketahui, selain Joko Widodo, ada pembicara dari negara lain yang diundang pada side event ini.

Ada PM Italia Mario Draghi, Ratu Maxima dari Belanda, dan Kanselir Jerman Angela Merkel yang turut hadir.

Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan bahwa UMKM adalah sendi perekonomian utama Indonesia.

"Indonesia memiliki lebih dari 65 juta unit UMKM yang berkontribusi terhadap 61 persen perekonomian nasional," papar Jokowi pada keterangan foto unggahan.

Hal yang menjadi sorotan adalah, dari jumlah pelaku ekonomi UMKM tersebut 64 persennya adalah perempuan.

Maka, memberdayakan UMKM sama artinya dengan memberdayakan perempuan di Indonesia.

"64 persen pelaku UMKM Indonesia adalah perempuan sehingga bagi Indonesia, memberdayakan UMKM berarti juga memberdayakan perempuan," tulis Joko Widodo.

Menurut Presiden Joko Widodo, pemberdayaan UMKM dan perempuan adalah kebijakan sentral dalam percepatan pencapaian target SDGs Indonesia.

Baca Juga: Indonesia Terpilih Menjadi Tuan Rumah G20 Empower Tahun 2022, Acara Apakah Ini?

SDGs sendiri adalah tujuan Indonesia dalam pembangunan berkelanjutan yang sudah dirancang oleh pemerintah.

Berdasarkan rilis Press Briefing KTT G20 yang PARAPUAN terima, Presiden Jokowi pun memberikan beberapa contoh kebijakan yang menunjukkan keberpihakan Presiden dan pemerintah untuk mengembangkan UMKM.

"Pertama, meningkatkan inklusi keuangan UMKM dan perempuan. Inklusi keuangan adalah prioritas Indonesia," jelas Presiden Joko Widodo dalam acara KTT G20, melansir dari rilis PNM yang PARAPUAN terima.

"Indeks keuangan inklusif kami telah mencapai 81 persen dan kami targetkan mencapai 90 persen di tahun 2024," ujar Jokowi lebih lanjut.

Kedua, adalah mendukung transformasi ekonomi UMKM yang menurut Presiden Jokowi digitalisasi adalah key enabler.

Lokapasar atau e-commerce menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia di masa pandemi dengan nilai yang akan mencapai USD 24,8 miliar tahun ini.

Presiden dan pemerintah pun memastikan akan berkontribusi dalam mendukung memperkuat peran perempuan di dalam UMKM dengan berbagai cara.

Aksi yang dilakukan Jokowi adalah dengan membentuk Program Bank Wakaf Mikro, Program Mekaar, Pembiayaan Ultra Mikro (Umi), Program Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan juga program-program yang terkait dengan digitalisasi.

Jokowi melihat bahwa UMKM juga menunjukkan ketangguhan yang cukup tinggi di tengah pandemi ini.

"Selama pandemi, 8,4 juta UMKM Indonesia telah memasuki ekosistem digital, termasuk bagi 54 persen UMKM perempuan," tambahnya.

Baca Juga: Dukung UMKM di Masa Pandemi, Platform On Demand Ini Lakukan Inovasi Digital

Maka, dukungan yang besar harus diberikan pemerintah kepada pelaku UMKM di Indonesia.

Presiden Jokowi menyebut bahwa keberpihakan G20 harus nyata bagi digitalisasi UMKM dan perempuan.

Dukungan tersebut berupa pembangunan infrastruktur digital dan kerja sama teknologi, perluasan konektivitas digital secara inklusif, serta meningkatkan literasi digital pelaku UMKM.

"Transformasi UMKM akan semakin kuat apabila didukung berbagai kebijakan strategis tersebut. Kami di Indonesia terus lakukan berbagai upaya mendukung UMKM seperti kemitraan BUMN dengan UMKM, kemudian izin usaha, dukungan inkubasi bisnis, penguatan koperasi, dan lainnya," jelas Presiden Jokowi.

"Untuk itulah, saya menyampaikan bahwa G20 harus terus mendorong penguatan peran UMKM dan perempuan melalui sejumlah aksi nyata," tutup Jokowi. (*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja