Adipati Ario Singgih Djojoadhiningrat, suami Kartini mendukung penuh keinginan itu dan menyediakan tempat untuk dijadikan sekolah bagi perempuan.
Lokasi tersebut terletak di sebalah timur pintu gerbang kompleks kantor Bupati Rembang kala itu.
Berkat kegigihannya, namanya semakin dikenal dan memberdayakan perempuan untuk tidak takut memperjuangkan haknya mendapatkan pendidikan setara laki-laki.
Baca Juga: Lewat Asuransi Jiwa Syariah, Prudential Dorong Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan
Sepeninggal Kartini pada 17 September 1904, masyarakat pun semakin sadar pentingnya pendidikan bagi semua kalangan.
Hingga di tahun 1912, didirikan Sekolah Wanita oleh yayasan Kartini di Semarang, lalu di Surabaya, Yogyakarta, Malang, dan kota-kota lainnya.
Perjuangan itu jelas tidak sia-sia, ya, Kawan Puan? Terbukti, kini perempuan bisa mengenyam pendidikan setinggi apa pun.
(*)