Alhasil di tahun 1904, tepatnya pada tanggal 16 Januari, Sakola Istri pun resmi berdiri.
Beberapa tahun kemudian pada 1910, sekolah direlokasi dan berubah nama menjadi Sekolah Kaoetamaan Isteri.
Di sana, Dewi Sartika mengajarkan perempuan membaca, menulis, berhitung, memberikan pengetahuan tentang agama, dan berbagai jenis keterampilan.
Hingga 1912, setidaknya sudah ada sembilan sekolah yang tersebar di Jawa Barat.
Baca Juga: Profil Sarah Gamal, Wasit Berhijab Pertama di Cabor Basket Olimpiade Tokyo 2020
Akhir Hayat
Pasca kemerdekaan, kesehatan Dewi Sartika menurun hingga ia akhirnya meninggal dunia pada 11 September 1947 di Cineam.
Untuk mengenang jasanya yang sudah memperjuangkan pendidikan, ia dianugerahi gelar Orde van Oranje-Nassau pada ulang tahun ke-35 Sekolah Kaoetamaan Isteri (Sakola Istri).
Bukan itu saja, namanya pun dijadikan sebagai nama jalan di tempat sekolahnya. Pada 1 Desember 1966, Dewi Sartika diakui sebagai Pahlawan Nasional.
Nah, itulah tadi kisah perjalanan Dewi Sartika memperjuangkan pendidikan bagi sesamanya, terutama di wilayah Jawa Barat.
Mudah-mudahan Kawan Puan bisa melanjutkan perjuangan itu dengan memperjuangkan mimpimu, ya. (*)