Bagi Kawan Puan yang menjadi penyintas dari BV, penggunaan kondom secara konsisten dapat mencegah kamu terinfeksi kembali.
Perlu diperhatikan bahwa seks oral juga dapat meningkatkan risiko BV, karena berdasarkan penelitian, air liur dapat mentransfer bakteri ke dalam vagina yang dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri yang berlebihan dan BV dapat berkembang.
4. Pertahankan pH vagina yang sehat
Kondisi pH vagina yang terlalu basa dapat memicu terjadinya pertumbuhan bakteri yang berkaitan dengan vaginosis bakterialis.
Untuk itu, dianjurkan untuk menjaga pH vagina tetap normal yakni sedikit asam untuk membantu mencegah terjadinya reinfeksi.
Salah satu cara untuk mencegah pH vagina terlalu basa adalah dengan menggunakan gel yang mengandung asam laktat.
Baca Juga: Ini Pentingnya Periksa Rutin Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan
5. Kelola stres
Meskipun stres tidak dapat dihindari, namun sejatinya kamu dapat mengelolanya dengan baik.
Karena, terlalu banyak tekanan stres dapat berdampak negatif pada kesehatan, termasuk kesehatan reproduksi.
Berdasarkan penelitian yangd dilakukan University of Sheffield tahun 2018 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara hormon stres kortisol yang tinggi dengan vaginosis bakterialis.
Nah, ada beberapa cara sehat untuk mengelola stres, sekaligus mencegah kortisol memengaruhi pH vagina dan kesehatan tubuh secara keseluruhan, seperti :
- Olahraga : Melakukan aktivitas fisik dapat meningkatkan produksi endorfin, yakni yang dikenal sebagai neurotransmiter bahagia. Endorfin juga dapat membantu mengurangi perasaan stres yang sedang kamu hadapi.
- Relaksasi dengan bernapas dalam-dalam : Teknik pernapasan yang dikenal dengan pernapasan diafragma ini telah terbukti efektif untuk menurunkan tingkat stres dan memperbaiki kondisi mental.
- Yoga : Aktivitas fisik satu ini dapat membantu mengurangi perasaan stres dan kecemasan.
Nah, di atas adalah cara mencegah terjadinya reinfeksi masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, vaginosis bakterialis.
Semoga Kawan Puan dapat terhindari dari penyakit ini ya! (*)