Namun, korban justru mendapatkan respons yang tidak berkenan. Dosen lainnya malah menertawakan dan mengancam korban.
Mereka meminta korban untuk tidak mengadukan kasus ini karena dapat mengganggu rumah tangga dosen pelaku.
Selama bertemu dosen lain, korban juga merasa diintimidasi oleh mereka.
Baru-baru ini, pihak UNRI pun sudah memberikan tanggapan terkait kasus dugaan pelecehan seksual tersebut.
Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi mengunggah pernyataan tertulis mengenai respons universitas terhadap kasus yang terjadi.
Setelah menonton video yang tersebar di internet tersebut, Aras dan pihak universitas telah membentuk tim untuk menindaklanjuti kasusnya.
Baca Juga: Trauma Kekerasan pada Perempuan Sebabkan Risiko Penurunan Kognitif
"Kami sudah membentuk Tim Pencari Fakta yang akan menindaklanjuti peristiwa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku," tegas Aras.
"Kami juga tetap mengedepankan asas presumption of innocence (praduga tak bersalah)," tambahnya.
Evaluasi dan pencarian kebenaran terkait dengan pengakuan yang beredar dalam video tersebut masih akan terus diusut oleh pihak universitas.