Kondisi PPD yang terjadi pada perempuan menikah usai masa kehamilan bisa terjadi karena berbagai faktor.
Sebagian orang yang berisiko mengalami PPD adalah mereka dengan riwayat depresi, pernah mengalami konflik rumah tangga, hingga tidak mendapat dukungan yang cukup dari orang terdekat.
Terdapat beberapa gejala yang mungkin timbul akibat PPD, seperti kurang konsentrasi, merasa tidak cukup, mudah menangis, terlintas untuk bunuh diri, tidak tertarik dengan bayi yang dilahirkan, cemas, dan merasa tidak nyaman.
Memang memahami faktor risiko sangat penting, namun Kawan Puan juga harus menyadari bahwa siapa pun dapat mengalami PPD.
Kawan Puan yang tidak memiliki riwayat depresi atau kecemasan, juga masih memiliki peluang mengalami gejala dari PPD.
Baca Juga: Perempuan Menikah Butuh 6 Hal Ini demi Kehidupan Seks yang Bahagia
2. Memahami Apa yang Akan Dihadapi
Setelah seorang wanita menikah mendambakan kehamilan, penting untuk mencari informasi perihal kehamilan dan kehidupan setelah memiliki anak.
Mencari informasi yang akurat menjadi hal penting sebelum merencanakan kehamilan.
Kehamilan dan buah hati bukan hanya sekadar memiliki keturunan, sebab Kawan Puan perlu memahami apa saja yang harus dipersiapkan.
Memahami do's and don’ts selama hamil, rencana apa saja yang akan dilakukan setiap trimester, hingga segala hal yang akan diperlukan oleh si kecil wajib diketahui.
Dalam hal, dukungan finansial untuk konsultasi ke dokter, makanan yang bergizi, hingga proses persalinan sangat dibutuhkan. Kawan Puan dan pasangan harus memiliki persiapan yang lebih matang dalam menyambut kehadiran momongan.