Parapuan.co - Ageisme merupakan diskriminasi usia yang kerap terjadi di lingkungan sosial, salah satunya di tempat kerja.
Bentuk diskriminasi ini pun bermacam, seperti menanyakan usia saat wawancara kerja hingga mempekerjakan seseorang dengan batas usia tertentu.
Dampak yang ditimbulkan pun bukan main-main. Seseorang dapat mengalami kesulitan ekonomi hingga mengalami gangguan kesehatan mental.
Penting bagi Kawan Puan untuk mengetahui upaya menghentikan ageisme atau diskriminasi usia.
Melansir dari Medical News Today, begini hal yang bisa kamu lakukan.
1. Menyadari ageisme
Umumnya seseorang jarang menyadari tentang perilaku ageisme ini.
Untuk itu hal pertama yang perlu Kawan Puan lakukan adalah menyadari perilaku ageisme.
Refleksikan bagaimana ageisme membentuk pikiran, perasaan, dan pengalaman hidup seseorang.
Tentu seseorang yang mengalami ageisme akan mengalami perubahan pada kehidupannya.
Baca Juga: Ini 3 Jenis Perilaku Ageisme di Tempat Kerja, Bagaimana Contohnya?
2. Mempelajari ageisme
Kemudian, Kawan Puan juga perlu mempelajari bagaimana ageisme memengaruhi orang lain.
Tidak ada salahnya jika Kawan Puan mendengarkan cerita dan pengalaman dari orang yang pernah mengalami ageisme.
Selain itu carilah informasi lain yang lebih dalam terkait ageisme seperti dengan membaca buku atau mencarinya di internet.
Teliti bagaiamana perilaku ageisme ini dapat terjadi dan apa penyebabnya.
3. Ambil tindakan
Setelah Kawan Puan mendapatkan segala informasi mengenai ageisme jangan lupa untuk memposisikan dirimu.
Ketahui kapan kamu harus diam dan kapan kamu harus mulai berbicara.
Ini bukan tentang kamu atau membela orang lain namun hal ini sudah termasuk bentuk diskriminasi.
Jika dirasa perlu ambil tindakan untuk menghentikan ini.
Baca Juga: Mengenal Istilah Seksisme, Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan
Berikut ini beberapa contoh perilaku ageisme di tempat kerja seperti:
- Menolak mempekerjakan orang di atas atau di bawah usia tertentu
- Menanyakan usia seseorang saat wawancara kerja
- Memberlakukan kebijakan yang secara tidak adil mengistimewakan satu kelompok usia
- Memandang orang yang lebih tua sebagai orang yang kurang produktif
- Memandang orang yang lebih muda sebagai orang lebih terampil, produktif, dan bertanggung jawab
- Intimidasi dan pelecehan.
(*)
Baca Juga: Saat Alami Kekerasan pada Perempuan, Bagaimana Cara Menceritakannya?