Anak jadi tidak terbuka dengan kemungkinan peran lain yang tidak terbatas oleh gender semata.
"Tapi ga cocok di soal pilihan ganda. Kecuali kalau gurunya berani untuk tidak memberi X ketika anaknya menjawab bukan pilihan ayah," kata @MissMisa__
"Karena artinya 'yang benar untuk menafkahi hanyalah ayah. Ibu, nenek, kakek tidak benar untuk menafkahi.' Iya kan?" lanjutnya.
Diskusi soal peran keluarga ini belum menemukan kesimpulan karena memang setiap orang punya pendapat yang berbeda.
Salah satu netizen yang bekerja sebagai seorang guru pun menjelaskan bahwa soal seperti tergantung dengan landasan teori yang diajarkan kepada siswa.
Baca Juga: Saat Menemani Anak Belajar dari Rumah, Ibu Tidak Harus Menjadi Guru
"Hello, kebetulan sy guru SD. Nah utk pembuatan naskah soal memang hrsnya guru memahami betul kompetensi mulai dr K1-K4 yg jd acuan membuat kisi2 soal & KKO (Kata kerja operasional)," kata @nurhakimnugraha.
Netizen tersebut kemudian yakin bahwa soal ini dibuat secara independen oleh sang guru karena dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, sudah tidak ada soal semacam ini.
Sampai sekarang, pro-kontra terkait soal ujian pilihan ganda tersebut masih menjadi pembicaraan publik.
Kawan Puan sendiri, kamu setuju atau tidak setuju dengan soal ujian pilihan ganda tersebut? (*)