Parapuan.co - Kawan Puan, baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan sebuah video yang viral di TikTok.
Video tersebut menunjukkan soal ujian pilihan ganda yang membahas tentang peran anggota keluarga.
Selain viral di TikTok, video tersebut menjadi bahan pembicaraan di media sosial Twitter dan mengundang diskusi publik.
Dalam video tersebut, seorang perempuan membaca soal ujian pilihan ganda tentang peran keluarga yang dirasa keliru.
nih buat yang belum tau vid nya pic.twitter.com/fNrtrjQ3od
— ⚝ (@arunikadmire) October 24, 2021
Soal pertama yang dibaca berbunyi, "Mencari nafkah dalam keluarga adalah tugas..."
Di bawah soal tersebut ada pilihan ganda yang menyebutkan ayah, kakek, nenek, dan anak.
Baca Juga: Hari Ayah Nasional, Inilah Pentingnya Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak
Jawaban yang benar dari soal tersebut diketahui adalah "ayah", namun perempuan dalam video tidak setuju.
"Setiap keluarga nasibnya berbeda, ada anak yang lahir tanpa ayah, mungkin iya yang mencari nafkah kakeknya," kata perempuan dalam video tersebut.
Melihat situasi setiap keluarga berbeda-beda, perempuan itu merasa bahwa soal ujian terasa insensitif.
Menurutnya, tidak ada jawaban yang salah atau benar karena bisa jadi dalam satu keluarga peran ayah bukan pencari nafkah dan itu tidak salah.
Soal berikutnya juga membuat sang perempuan geram, yakni soal yang terdengar sangat seksis.
"Contoh tugas anak perempuan di rumah adalah...." bunyi soal selanjutnya.
Soal tersebut memiliki pilihan jawaban; "mencuci piring", "memperbaiki genting", "mencari nafkah", dan "melindungi keluarga".
Diketahui dalam soal tersebut, jawaban yang benar adalah "mencuci piring".
Perempuan dalam video pun merasa bahwa jawaban tersebut tidak ada yang salah atau benar karena perempuan mampu berperan di semua pilihan.
"Jadi kalau aku pilih benerin genting salah? Ada lho anak perempuan yang bisa itu," kata perempuan tersebut dengan tegas.
Baca Juga: Ayah Bukan Hanya Pencari Nafkah, Ini Peran Pentingnya dalam Keluarga
Nah, video dan narasi perempuan itu memantik diskusi netizen di Twitter.
Beberapa orang merasa tidak ada masalah dengan soal tersebut karena sudah ada peran yang sesuai dengan konstruksi sosial yang menjadi pedoman masyarakat.
"Anak kecil belajar kan bukan dari pengalaman hidup/nasibnya. ini soal mayoritas dan kewajiban laki laki itu bekerja mencari nafkah," kata netizen @xiixiilia.
Namun banyak juga yang merasa bahwa soal tersebut membuat anak terpaku pada stigma sosial tertentu.
Anak jadi tidak terbuka dengan kemungkinan peran lain yang tidak terbatas oleh gender semata.
"Tapi ga cocok di soal pilihan ganda. Kecuali kalau gurunya berani untuk tidak memberi X ketika anaknya menjawab bukan pilihan ayah," kata @MissMisa__
"Karena artinya 'yang benar untuk menafkahi hanyalah ayah. Ibu, nenek, kakek tidak benar untuk menafkahi.' Iya kan?" lanjutnya.
Diskusi soal peran keluarga ini belum menemukan kesimpulan karena memang setiap orang punya pendapat yang berbeda.
Salah satu netizen yang bekerja sebagai seorang guru pun menjelaskan bahwa soal seperti tergantung dengan landasan teori yang diajarkan kepada siswa.
Baca Juga: Saat Menemani Anak Belajar dari Rumah, Ibu Tidak Harus Menjadi Guru
"Hello, kebetulan sy guru SD. Nah utk pembuatan naskah soal memang hrsnya guru memahami betul kompetensi mulai dr K1-K4 yg jd acuan membuat kisi2 soal & KKO (Kata kerja operasional)," kata @nurhakimnugraha.
Netizen tersebut kemudian yakin bahwa soal ini dibuat secara independen oleh sang guru karena dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, sudah tidak ada soal semacam ini.
Sampai sekarang, pro-kontra terkait soal ujian pilihan ganda tersebut masih menjadi pembicaraan publik.
Kawan Puan sendiri, kamu setuju atau tidak setuju dengan soal ujian pilihan ganda tersebut? (*)