Namun Nova mengaku belum mencoba vaksin penemuannya pada Covid-19 varian Delta.
Tapi melihat hasilnya, Nova optimis vaksin yang ia kembangkan akan ampun untuk menangani varian Delta.
“Sebenarnya, modifikasi dalam hal merekayasa ulang komponen vaksin tidak terlalu sulit, jadi saya rasa kami bisa merakayasa ulang sebagian vaksin dengan varian terbaru,” ungkap Nova.
“Dan bahwasanya vaksin kami memicu respons imun yang sangat, sangat kuat – ditambah dengan respons T-cell di area (domain pengikat reseptor/RBD) yang terkonservasi – saya rasa kami cukup yakin vaksin ini bahkan memberikan perlindungan terhadap Delta,” tambahnya.
Baca juga: Cerita Lia Oktaviani Handoko, Sukses Jadi Entrepreneur dari Hobi Hand Lettering
Menurut Nova, vaksin berbasis protein yang ia kembangkan memiliki sejumlah kelebihan dibanding vaksin-vaksin Covid-19 lainnya.
“Karena (vaksin) ini kan protein-based, jadi lebih mudah untuk dibuat, untuk didistribusikan juga sangat mudah, karena kalau misalnya (vaksin) mRNA kan harus (disimpan pada suhu) dingin, terus vaksin yang lain juga harus dingin. Kalau yang ini bisa dikeringkan, jadi dilyophilized (pengeringan beku, red.), jadi bisa ringan juga untuk ditransfer ke mana-mana. Ditinggal di suhu ruangan satu-dua minggu juga enggak apa-apa,” papar Nova.