Biar Produktif, Ini 5 Cara Wanita Karir Menghadapi Rekan Kerja Toksik

Putri Mayla - Kamis, 18 November 2021
Begini cara wanita karir menghadapi rekan kerja toksik di tempat kerja.
Begini cara wanita karir menghadapi rekan kerja toksik di tempat kerja. Alexander Suhorucov

Parapuan.co - Wanita karir yang saat ini bekerja dari rumah atau di kantor mungkin pernah menemukan rekan kerja yang memiliki perilaku tidak menyenangkan.

Rekan kerja dengan perilaku tidak menyenangkan bisa disebut dengan rekan kerja yang toksik.

Parahnya, perilaku tersebut dapat membuat kamu frustasi dan kelelahan.

Untuk diketahui, perilaku buruk merupakan kebiasaan, dan ada banyak alasan mengapa orang berperilaku demikian.

Lantas, bagaimana cara menghadapi rekan kerja toksik?

Baca Juga: Burnout Pengaruhi Produktivitas Wanita Karir, Ini Cara Mengatasinya

Melansir Stylist, berikut cara yang dapat dilakukan oleh wanita karir menghadapi rekan kerja yang toksik.

 

1. Mencoba mendengarkan

Terkadang orang tidak merasa didengar atau dipahami, itulah sebabnya mereka berperilaku toksik.

Jika seseorang sedang down sepanjang waktu, tanyakan bagaimana keadaannya dan jika ada yang bisa kamu bantu.

Misalnya, "Sepertinya kamu benar-benar sedih hari ini, apakah ada yang ingin kamu bicarakan secara terpisah, sehingga kami dapat membawanya secara offline dan keluar dari rapat tim?"

Terutama saat orang-orang mengalami masa yang lebih sulit dari biasanya, didengarkan membuat mereka merasa penting.

Hal ini juga dapat membantu perempuan karier menjaga waktu tim untuk interaksi yang lebih positif.

 

2. Merefleksikan

Wanita karir dapat memberi tahu rekan kerja saat perilaku mereka memiliki dampak negatif bagi orang lain. 

Pastikan menyiapkan saran tentang perilaku yang lebih baik yang ingin kamu lihat.

Misalnya, "Ketika saya melihat kamu mengirim SMS di tengah rapat tim kami, itu membuat saya merasa kamu tidak tertarik dengan apa yang saya katakan."

"Apakah boleh meminta kamu untuk tidak mengirim pesan teks selama rapat, sehingga kami dapat mendapatkan perhatian penuh?".

Pasalnya, terkadang seseorang tidak menyadari bahwa perilaku mereka mempengaruhi orang-orang di sekitar.

Baca Juga: Dokter Anak Ungkap Tips Sukses ASI Eksklusif bagi Wanita Karir

3. Ingatkan lebih dari sekali

Kebiasaan baik atau burk sulit untuk diubah dalam sekali.

Begitu juga dengan rekan tim toksik yang sering terjebak dalam pola perilaku.

Sehingga, kamu perlu sering mengulangi diri dan rekfleksi sebelum mereka mulai menunjukkan perilaku yang mengganggu.

Pada awal pertemuan berikutnya, seseorang dapat berkata, "Ingatkah kita minggu lalu sepakat untuk tidak menggunakan ponsel selama rapat tim? Hanya mengingatkan Anda semua untuk meletakkan ponsel Anda sekarang sebelum kita memulai rapat tim ini, sehingga semua orang hadir sepenuhnya."

Ulangi pengingat sebelumnya, sehingga kamu mencegah perilaku buruk lebih awal, hal ini perlu diketahui oleh perempuan karier.

4. Membuat catatan

Perilaku beracun merupakan pola yang berulang.

Pastikan untuk menuliskan contoh spesifik saat itu terjadi.

Termasuk tanggal kejadian, waktu, orang yang hadir, dan kata-kata yang tepat jika memungkinkan.

Ini berarti kamu membuat catatan faktual yang dapat dijelaskan kepada orang tersebut.

Saat kamu memberi umpan balik kepada mereka dengan spesifik, mereka mungkin tidak menyadari seberapa sering mereka terlambat, misalnya.

Baca Juga: Begini Cara Wanita Karir Membangun Financial Safety Net untuk Keamanan Finansial

5. Laporkan

Jika kamu menemukan rekan setim tidak dapat memperbaiki perilaku mereka meskipun ada saran dan umpan balik positif, kamu mungkin perlu meminta dukungan dari manajer atau bagian Human Resource (HR).

Di sinilah contoh rekaman dan intervensi sebelumnya dapat didiskusikan.

Sehingga kamu dapat menunjukkan bahwa situasinya serius.

Selanjutnya, ini perlu ditingkatkan oleh profesional lain yang lebih senior, atas nama tim.

Wanita karir perlu mengetahui bahwa membantu rekan tim berperilaku baik akan membantu seluruh tim menjadi lebih produktif.

(*)

Sumber: Stylist.co.uk
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Implementrasi Kurang Efektif, Wapres Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihapus