Parapuan.co - Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam rangka menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan adalah celana dalam.
Sayangnya, kebanyakan orang tidak memerhatikan kondisi pakaian dalam tersebut. Asal nyaman dipakai, celana tersebut tidak akan diganti.
Padahal, celana dalam yang telah lama digunakan atau tidak dijaga kebersihannya dapat memengaruhi kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.
Lebih dari itu, kondisi tersebut juga berdampak pada kenyamanan kita saat memakai celana dalam tersebut.
Oleh karena itu, mengganti celana dalam baru adalah hal yang harus rutin dilakukan, terutama perihal keelastisitasannya.
Baca Juga: Efek Fast Food pada Kondisi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan
Kawan Puan harus memperhatikan kembali pakaian dalam yang dimiliki. Jika dirasa sudah tidak nyaman, terlalu longgar, atau melorot ketika digunakan, maka disarankan untuk dibuang dan membeli yang baru.
Selain soal elastisitasnya, celana dalam sudah seharusnya diganti karena dikhawatirkan dapat memengaruhi kondisi kesehatan organ kewanitaan.
Melansir dari laman Nova.id, berikut tanda celana dalam sudah habisa masa pakainya dan perlu diganti baru.
1. Jika Kain Sudah Berbau
Salah satu alasan yang membuat kamu disarankan untuk mengganti celana dalam baru adalah saat tercium bau tidak sedap, meskipun sudah dicuci.
Bau tidak sedap tersebut muncul karena sebagian bahan celana dalam terbuat dari polyester.
Bahan polyester yang jika tercampur dengan keringat akan memunculkan bakteri pemicu bau.
Lebih lanjut lagi, bila celana dalam tidak segera diganti, bakteri bisa menginfeksi kelamin dan menimbulkan masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.
Oleh karena itu, dianjurkan untuk memilih celana dalam dari bahan katun karena bahan tersebut lebih mudah menyerap kelembaban. Bisa memberikan sirkulasi udara yang lebih baik dari polyester juga.
Tidak mengherankan kalau bahan katun lebih tahan terhadap bakteri atau bau tidak sedap.
2. Terdapat Bercak
Pada celana dalam yang sudah terlalu lama digunakan terkadang terdapat bercak kehitaman, putih, kekuningan, atau kecokelatan.
Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Bahaya Pemakaian Tisu untuk Mengeringkan Miss V
Timbulnya bercak pada kain celana dalam umumnya disebabkan oleh jamur, karat, atau bahan kimia lainnya.
Kandungan tersebut tentu saja akan membahakan kondisi kesehatan organ kewanitaan jika terus digunakan.
Oleh karena itu, adanya bercak menjadi sebuah sinyal untuk segera mengganti celana dalam baru.
3. Umurnya Sudah Lebih dari 5 Tahun
Setiap barang memiliki masa waktu penggunaan atau expired, begitu pula dengan celana dalam.
Celana dalam yang sudah digunakan bertahun-tahun sudah tidak baik lagi untuk dipakai.
Bukan hanya karena bentuk dan warnanya, melainkan kualitas bahan kain yang digunakan juga sudah tidak sebaik dahulu pertama membeli.
Celana dalam yang sudah digunakan bertahun-tahun sudah tidak baik lagi untuk dipakai.
Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan : Seberapa Aman Menstrual Cup?
Untuk menjaga mutu sesuai dengan kualitasnya, disarankan untuk mengganti celana dalam setiap enam bulan hingga satu tahun sekali.
Perhatikan pula bahan dari celana dalam. Usahakan untuk memilih dengan bahan katun.
Demikian tanda celana dalam sudah seharusnya diganti baru untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.
(*)